KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Belum maksimalnya pelayanan air bersih di Kota Kendari, dikeluhkan warga Kelurahan Pondambea. Hal itu diungkapkan saat warga mengikuti reses yang dilaksanakan Ketua DPRD Kendari, Subhan ST, Kamis (17/2/2022).
Subhan menuturkan, diakui pelayanan air bersih yakni PDAM Kendari belum maksimal. Sehingga warga meminta adanya sumur bor. Sayangnya, beberapa tahun kedepan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tidak memprogramkan hal tersebut.
“Sejalan dengan itu, terkait air bersih pemerintah sudah bekerjasama dengan pihak ketiga yakni PT. Adhi Karya untuk pembangunan instalasi baru air bersih di Kota Kendari. Bahkan sudah disepakati angkanya sebesar Rp 384 miliar,” jelas dia.
Pasalnya, sambung dia, jika diperbaiki instalasi yang lama, berarti harus merusak infrastruktur lainnya seperti jalan. Dari itu, Pemkot berdasarkan hasil konsultasi, lebih baik membangun instalasi baru, sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang, dengan anggaran tersebut sudah bisa menangani kebutuhan air bersih di Kendari sekitar 70 persen. Artinya, 30 persen ada ditangan PDAM.
“Dengan begitu kita berharap pelayanan air bersih di Kendari bisa 24 jam, program ini sebenarnya sudah dari tahun 2021 lalu. Tinggal menunggu persetujuan dari Kabupaten Konawe,” jelas dia.
Dikarenakan, terang Subhan, Kendari tidak memiliki sumber mata air, jadi yang akan digunakan adalah sumber mata air Matabondu yang masuk wilayah Konawe, inilah yang sedang dikomunikasikan.
Pelaksanan, reses kedua yang dilaksanakan di Kelurahan Pondambea ini terlihat warga sangat antusias. Dimana ratusan warga turut menghadiri reses politrisi Partai Keadlilan Sejahterta tersebut.
Dirinya menuturkan, selain air bersih, program lampu Kendari terang juga paling banyak diusulkan sebanyak 70 hingga 80 titik, ini bertujuan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman.
“Selanjutnya, warga mengusulkan perbaikan drainase, paving block, dan penataan pohon. Tidak ketinggalan atap Kantor Kelurahan Pondambea yang sudah puluhan tahun belum pernah tersentuh bantuan penggantian untuk atap,” jelasnya.
Tidak itu saja, katanya, penanganan sampah bisa lebih baik, melihat volume sampah di Kendari yang kian hari makin bertambah yakni 200 kubik per hari seiring pertumbuhan penduduk. Untuk itu masyarakat berharap penangan sampah di Kota Kendari dapat lebih maksimal lagi dilakukan.
Sementara itu, seorang warga Pondambea, Halim, meminta pemerintah Kota Kendari memperhatikan pelayanan air bersih. Sebab sejauh ini pelayanan air bersih khususnya dari PDAM Kota Kendari masih sangatlah tidak maksimal diterima oleh masyarakat.
“Tolong, pemerintah lebih memperhatikan dan memaksimalkan pelayanan air bersih. Bagaimana tidak selain jarang mengalir, jika pun mengalir airnya keruh. Kondisi ini tentunya menjadi permasalahan yang kami hadapi saat ini,” tuturnya.
Selain air bersih, Halim juga meminta perbaikan infrastruktur seperti drainase dan paving block. Warga Kelurahan Pondambea ini pun meminta penataan pohon. Drainase ini sangat penting sebab ketika musim hujan rumah warga banyak yang tergenang akibat drainase yang tidak berfungsi dengan baik.
“Program Kendari terang diharapkan bisa segera masuk di kelurahan ini, karena jujur saja di lingkungan masih minim penerangan, sekitar 70 hingga 80 titik lampu yang dibutuhkan,” kata Halim.
Disamping itu usula warga, Kantor Lurah Pondambea perlu mendapat bantuan berupa atap. Pasalnya, sudah puluhan tahun belum pernah tersentuh bantuan tatap.
“Kami berharap melalui reses ini kantor lurah Pondambea menjadi salah satu perhatian yang mesti menjadi prioritas untuk bisa dibenahi. Dengan begitu akan bisa meningkatkan pelayanan ke masyarakat, “ungkapnya.
Advetorial