KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Kepala Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sujarwin dinilai tidak memahami tujuan pendirian sekolah yang dipimpinnya tersebut.
Pelatih atletik Sultra Asyari Achmad mengatakan, SKO didirikan bertujuan untuk mendidik anak-anak yang memiliki keberbakatan olahraga. Dimana persentase program belajar di SKO berbeda dengan sekolah umum lainnya.
Untuk SKO Sultra kata mantan Kabid Olahraga Prestasi Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Diskepora) Sulra ini, persentase akademik hanya 40 persen sedangkan untuk persentase keberbakatan olahraga 60 persen.
“Jadi kalau saya melihat apa yang dilakukan oleh Sujarwin sebagai kepala SKO Sultra saat ini sudah tidak lagi sejalan dengan tujuan didirikannya SKO Sultra. Dimana SKO Sultra dikepemipinan Sujarwin kami nilai menjalankan SKO seperti sekolah umum, “jelasnya, pada kendariaktual.com, Sabtu (11/5/2024).
Idealnya tuturnya, kepala sekolah lebih mengutamakan keberbakatan olahraga para siswa. Sebab selain PPLP, SKO juga menjadi salah satu harapan bagi pemerintah Sultra untuk menghasilkan atlit andalan.
“Kami dapat informasi saat ini waktu latihan hanya 1 jam. Sedangkan waktu belajar akademik. Situasi ini tentunya sudah menyalahi tujuan didirikannya SKO. Saya bicara begini karena saya merupakan salah satu orang yang terlibat dalam perumusan pendirian SKO Sultra,”tuturnya.
Untuk itu tukasnya, pihaknya berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra sebagai instansi yang membawahi SKO Sultra bisa melakukan langkah-langkah kongkrit untuk mengembalikan SKO Sultra ke tujuan awal pendiriannya.
“Perlu kita ketahui siswa yang masuk ke SKO ini dari segi akademik mungkin kurang. Tetapi dari segi keberbakatan olahraga mereka sangat menonjol. Jadi kondisi ini perlu menjadi perhatian dari Kepala Sekolah dan guru-guru di SKO, “tukasnya.
Reporter : Yudhistira
Editor : Rasman