Ratusan Karyawan PT GKP Gelar Aksi Damai di DPRD Konkep

Konawe Kepulauan813 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, WAWONII – Ratusan warga dari berbagai Desa di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), mendatangi kantor DPRD setempat, Senin (23/10/2023).

Para warga mempertanyakan nasib mereka setelah PT Gema Kreasi Perdana (GKP) tempat mereka bekerja ditutup.

Pasalnya, sejak adanya penghentian aktivitas di perusahaan tambang PT GKP, tercatat ada ratusan karyawan lokal yang terpaksa harus diberhentikan bekerja.

Tidak hanya itu saja, dampak penghentian aktivitas perusahaan tersebut juga menyebabkan banyak usaha warga yang gulung tikar dan kehilangan sumber mata pencaharian.

Beberapa usaha warga mulai dari kos-kosan, warung makan, kios sembako, perbengkelan dan beberapa jenis usaha kecil lainnya.

Koordinator Lapangan (Korlap), Marlion mengungkapkan, adanya kondisi itu, ia meminta agar DPRD dan Pemerintah Daerah (Pemda) Konkep memperhatikan nasib mereka dan meminta agar aktivitas PT GKP dapat kembali dibuka.

Sebab, kehadiran PT GKP dinilai telah memberikan ruang positif dari sisi perekonomian bagi masyarakat sekitar. Mulai dari lapangan pekerjaan hingga peluang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kehadiran PT GKP sudah terlihat dampak positifnya terhadap kemajuan daerah, baik dari sisi ekonomi dan percepatan pembangunan di wilayah Konkep. Kita bisa membandingkan, bagaimana kondisi kehidupan ekonomi daerah kita yang dulu dan sekerang, sudah sangat semakin maju sejak masuknya investasi pertambangan di Konkep,” ujarnya.

Marlion menyebut, ada ribuan pekerja yang merupakan putra daerah Konkep telah banyak bekerja di PT GKP.

Dia kawatir, hilangnya pekerjaan mereka angka pengangguran di daerah Konkep akan kembali meningkat.

Bahkan bukan hanya itu saja, meningkatnya angka pengangguran dikawatirkan kasus kriminalitas akan berpotensi tinggi.

“Olehnya itu kami meminta dengan sangat kepada bapak DPRD dan Pemda Konkep agar memikirkan kondisi ini agar tidak terjadi kesenjangan di masyarakat khsususnya dari sisi ekonomi. Kami berharap, jangan hanya karena segelintir oknum yang mengatasnamakan masyarakat dengan membawa isu kerusakan lingkungan, lantas ingin memecah sumber perekonomian warga saat ini,” harap Marlion.

 

Reporter : Deri Irawan
Editor      : Rasman 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *