Quick Count THI: Muna Unggul, Incumbent Wakatobi Tumbang

Headline, Politik337 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Lembaga survei The Haluoleo Institute (THI) merilis hasil Quick Count atau hitung cepat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di dua daerah di Sultra. Kedua daerah itu yakni kabupaten Muna dan kabupaten Wakatobi, Rabu (9/12/2020).

Untuk kabupaten Wakatobi, pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 yakni petahana Arhawi-Hardin La Omo kalah dengan persentase 48,5 persen, sementara paslon nomor urut 2 Haliana-Ilmiati Daud berhasil unggul dengan presentase suara 51,5 persen. Dalam hasil hitung cepat THI hingga sore tadi, sudah mencapai 98.55 persen.

Sementara, di kabupaten Muna, pasangan incumbent nomor urut 1 yakni Rusman Emba – Bachrun Labuta Labuta unggul dengan perolehan 53,9 persen, sedangkan paslon nomor urut 2 Rajiun Tumada – La Pili hanya memperoleh suara dengan presentase 46,1 persen. Data masuk dalam hitungan cepat ini 97,59 persen hingga sore tadi.

Direktur THI Naslim Sarlito mengungkapkan, hasil hitung cepat itu di ambil berdasarkan sampel hitungan margin of error 1 persen, dari 208 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di kabupaten Muna dan Wakatobi.

“Jadi kita ambol masing-masing 208 TPS di dua kabupaten sebagai sampel, itu metode yang kita gunakan sama seperti pada pemilihan Presiden (Pilpres) lalu,” ungkapnya, saat press rilis yang dilakukan pihaknya di Swissbell Hotel Kendari.

Ia menjelaskan, secara detail hasil dari hitung cepat tidak di sebabkan dari tren dan sebab. Akan tetapi, indikasi masif yang merubah perolehan suara selama seminggu terakhir.

Menurutnya, pasangan calon yang tidak bereaksi pada minggu terakhir biasanya mengalami dinamika dan perubahan. Lantaran satu minggu terakhir sebelum masa pemilihan terjadi perubahan eskalasi politik.

Salah satu contoh yang ia berikan, yakni pada paslon Arhawi – Hardin La Omo di Wakatobi yang diunggulkan pada hasil survei yang dirilis pada 1 Desember 2020. Yang mana dari hasil survei itu Arhawai – Hardin unggul sekitar 51,9 persen dari lawannya yang hanya memperoleh presentase suara 42,7 persen.

“Tapi sekali lagi ada margin of eror sebanyak 3 persen, begitu juga di Muna empat persen. Itu dikarenakan adanya probabilitas, yang menyebabkan bisa naik bisa turun,” tutupnya.

Penulis: Randi Ardiansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *