KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Manusia adalah mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dari mahluk-mahluk ciptaan yang lainnya. Manusia dan semua yang diciptakan olehnya tentu tak terlepas dari maksud dan tujuan yang mulia.
Seperti yang disampaikan Yusuf, S.Pd.I., M.Pd.I Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Kendari, misi seorang manusia di ciptakan di muka bumi ada dua diantaranya adalah :
1. Sebagai seorang khalifah
Dikatannya misi penciptaan manusia yang pertama adalah sebagai seorang khalifah (pemimpin) yang mempu menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan umat yang lain serta mampu menjadi teladan bagi sesama di jalan Allah SWT.
“Penciptaan manusia oleh Allah SWT dengan memberikan berbagai potensi yang menjadi keistimewaan dari mahluk-mahluk yang lain. Tetapi kemudian dengan keistimewaan yang dimiliki Allah memberikan tugas dan amanah atau misi penciptaan manusia ada dua yang pertama adalah menjadi seorang khalifah (pemimpin),” ungkapnya pada kendariaktual.com Minggu (18/4/2021).
Ia menambahkan manusia di ciptakan sebagai seorang khalifah di muka bumi. Dengan harapan mereka mampu menjadi sebaik-baiknya pemimpin untuk dirinya sendiri, keluarga dan umat pada umumnya.
“Manusia diharapkan dapat menjadi khalifah untuk memakmurkan muka bumi dengan bertanggung jawab sebagai pemimpi bukan hanya pemimpin dalam kapasitas yang besar tetapi juga meraka mampu menjadi pemimpin dalam kapasitas yang lebih kecil. Bahkan memimpin dirinya sendiri. Kita di berikan tanggung jawab oleh Allah untuk memimpin diri kita, keluarga dan masyarakat sehingga bisa memanfaatkan moment ramadan ini sebagai pemicu dalam mendekatkan diri kepadanya,” ujar Yusuf.
2. Selain menjadi khalifah misi penciptaan manusia selanjutnya adalah sebagai abdullah atau hamba Allah SWT yang senantiasa berada di jalan yang di ridhoi olehnya.
“Yang kedua misi penciptaan manusia adalah sebagai abdullah, hamba Allah SWT sebagai mana firmannya dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. Nah bulan ramadan ini adalah waktu yang sangat tepat untuk melaksanakan kedua hal ini. Bulan ramadan ini juga dapat menjadi instrumen untuk menghambakan diri dihadapannya dengan jalan, melaksanakan sholat, menjalankan puasa dan juga menjaga hubungan sesama manusia dengan baik,” katanya.
Diungkapkannya misi hablum minannas (hubungan dengan manusia) dapat dijalankan serta diwujudkan dengan hal-hal yang paling dekat dengan diri kita, terlebih di bulan suci ramadan seperti saat ini. Dimana di bulan ini kita dapat melaksanakan ibadah-ibadah yang mendekatkan diri kita dengan sang pencipta dan juga sesama mahluk ciptannya.
“Jadi misi hablum minannas ini dibuktikan ketika kita berbuka puasa, kita berbagi dengan sesama. Dan di akhir ramadan juga kita dituntut untuk mengeluarkan zakat sebagai kewajiban kita kepada sang penciptan dan juga kepada sesama manusia,” ungkapnya.
Yusuf berpesan, masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) dapat memanfaatkan moment ramadan tahun ini sebagai kesempatan untuk melaksanakan misi penciptaan diri kita dengan sebaik-baiknya.
“Mari kita memanfaatkan kurang lebih 24 hari kedepan ini dengan memaksimalkan seluruh potensi lahiriah dan batiniah yang Allah berikan kepada kita. Sehingga ramadan tahun ini dapat menjadikan kita sebagai hamba Allah yang menjadi pemimpin dan menjadi hambanya yang selalu mendekatkan diri kepadanya,” pungkasnya.
Reporter : Erviana Hasan
Editor : M Rasman Saputra