KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Menuju Smart City, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Training of Trainers (ToT) Pejuang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Kegiatan ini dilakukan pada, Kamis (25/8/2022).
Diungkapkan, Deputi Kepala KPwBI, Aryo Wibowo T Prasetyo, dari 17 Kabupaten / Kota yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya Kota Kendari yang masuk Pemda Digital. Poinnya pun bagus 87,5 dari 100. Jadi di wilayah timur Kendari masuk lima besar.
“Terkait QRIS targetnya itu 100 ribu yang ditentukan pusat, namun saat ini baru mencapai 50 ribu masih kurang 50 ribu. Untuk mencapai itu, dibutuhkan suatu sistem,” terangnya.
Karena tidak mungkin Pemda Digital, hanya dilakukan oleh satu pihak namun butuh kerjasama. Sehingga pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.
Membangun ekosistem itu jelas dia, diperlukan suatu kebijakan, terkait hal tersebut Wali Kota Kendari telah mengeluarkan surat himbauan salah satunya ialah mengejar kegiatan komunitas, seperti warung kopi, masjid, supermarket hingga ke sekolah untuk menerapkan pembayaran digital melalui QRIS.
“Surat itulah yang kita lampirkan baik bagi pelaku usaha maupun sekolah – sekolah. Dalam mencapai ekosistem digital menuju smart city,”
Intinya diperlukan kebijakan dari pimpinan daerah, dari kebijakan itu kemudian dijalankan secara konsisten. Tidak sampai di situ, diperlukan pula pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya membentuk mindset masyarakat.
Pengembangan SDM yang dilakukan BI salah satunya dengan melakukan ToT Pejuang QRIS yakni mengedukasi dan memberi pelatihan diantaranya kepada pelaku usaha dan pihak sekolah. Aryo menuturkan tidak mudah melakukan pelatihan seperti ini, perlu adanya konsistensi.
“Setelah ToT ini baik dari Bank Indonesia maupun perbankan yakni Bank Mandiri, BRI, dan BSI akan melakukan pendampingan selama seminggu, jadi tidak dilepas begitu saja kemudian hilang,” tuturnya.
Program ToT ini akan berjalan hingga desember dan berlangsung di Kantor BI. Selain SDM, infrastruktur akan terus dibenahi. Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh kepala sekolah SD dan SMP se Kota Kendari, serta Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora).
Semetara itu, Kepala Badan Pendapatan Daera (Bapenda) Kendari, Satria Damayanti, menuturkan, pemerintah kota (Pemkot) Kendari sangat mendukung program QRIS karena sesuai visi pemerintah ialah terciptanya Smart City.
“Sejauh ini, seluruh jenis pajak dan retribusi di Kendari telah terintegrasi ke sistem digital, guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ungapnya.
Ini pun menjadi program dari pemerintah pusat, agar terciptanya pemerintahan yang transparan. Dirinya mengapresiasi adanya ToT ini dan berharap bisa bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat baik pelaku usaha, pengurus masjid, mini market, hingga sekolah.
“Melalui ToT dapat menambah wawasan masyarakat tentang sistem digital terutama QRIS, dengan QRIS transaksi termasuk pembayaran pajak dan retribusi bisa lebih mudah,” tutupnya.
Reporter : Nurul
Editor : Wahyu