KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Pelaksanaan PON XX di Papua beberapa bulan lagi, namun tidak ada salahnya menakar prestasi apa yang akan diraih cabang olahraga (Cabor) bela diri Sulawesi Tenggara di event olahraga empat tahunan terakbar di Indonesia tersebut.
Dari segi potensi, saat di PON XX kali ini Sultra kekuatan cabor bela diri sedikit pincang akibat salah satu andalannya Kempo tidak berhasil meloloskan atletnya ke Papua. Jika merujuk dari hasil pada PON XIX di Jawa Barat tingga Pencak Silat dan Taekwondo yang menjadi cabor penyumbang medali bagi kontingen bumi anoa.
Untuk hal konsistensi menyumbang medali di PON XIX, cabor pencak silat pantas dikedepankan dari tiga cabor bela diri lainnya yang lolos di PON XX. Ini didasari cabor asli Indonesia ini sejak pertama kali meraih medali di PON XI di Jakarta 1989 oleh pesilat andalannya, Alimin senantiasa berhasil menyumbangkan medali bagi kontingen Sultra.
Pesilat-pesilat seperti Brusli S Herman, Lipsan, Wa Ode Alfana, Permata Kemalasari, Adam Malik, Hendra Alimin hingga Riki Aris Munandar senantiasa menjadi penyumbang medali bagi kontingen Sultra pada ajang PON.
Pertanyaannya saat ini bagaimana cabor pencak silat pada PON XX di Papua 2020 mendatang. Jika dilihat dari potensi dengan kembalinya Riki Aris Munandar lolos ke PON masih bisa menjadi andalan Sultra di PON XX mendatang.
Saat ini Riki Aris Munandar didampingi Wiwik Nirwana untuk tetap menjaga tradisi menyumbangkan medali bagi kontingen Sultra di PON XX mendatang.
Adam Malik, pelatih pencak silat Sultra mengatakan, dari materi atlet pencak silat masih banyak yang berpotensi meraih medali di PON XX. Hanya saja katanya, persiapan bagi para atlet pencak silat Sultra perlu dikedepankan untuk menunjang prestasi mereka.
Setelah pencak silat, cabor Muaythai pantas dikedepankan sebagai andalan Sultra di PON XX mendatang. Cabor asli Thailand ini memiliki atlet yang cukup menjanjikan di Papua nantinya.
Potensi ini mereka tunjukkan dengan berhasil meraih medali emas pada Pra PON 2019 lalu. Terlebih lagi Pra PON Cabor Muaythai ini dilaksanakan tanpa adanya pembagian wilayah seperti beberapa cabor lainnya.
Ketua Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Sultra, Bachri Bahtiar menerangkan, atlet Muaythai Sultra memiliki peluang untuk meraih medali di PON. Hanya saja sama dengan pencak silat untuk meraih prestasi kata Bachri, haruslah ditunjang dengan persiapan yang baik.
Untuk cabor bela diri selanjutnya, Taekwondo dengan keberhasilan atletnya Ariani meraih medali perunggu di PON XIX lalu menjadi poin positif tersendiri bagi cabang olahraga asal Korea ini.
Cabor ini memiliki potensi yang cukup baik untuk memberikan prestasi di PON XX mendatang. Taekwondo tentunya diharapkan bisa memberikan kontribusi maksimal bagi kontingen PON Sultra di Papua.
Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Sultra, Dedi Muskar menerangkan, saat ini atlet yang menyumbangkan medali di PON XIX lalu tidak lagi lolos PON. Saat ini memang masih atlet muda tetapi pihaknya optimis bisa menyumbangkan medali di PON XX.
Jika dilihat dari usia Al Ukminwayi yang masih sangat muda, harapan cabor taekwondo mengulang prestasi di PON XIX lalu dengan meraih medali di PON XX akan bisa terealisasi.
Selanjutnya, cabor karate. Cabor andalan Sultra diera 90-an ini seperti tertidur lelap dengan prestasinya. Sejak PON XVI 2004 lalu di Sumatera Selatan berhasil meraih medali, cabor yang diketuai Danrem 143 Haluoleo ini sudah tidak pernah lagi mencatatkan prestasi di PON.
Puasa panjang prestasi ini telah berlangsung tiga kali perhelatan PON. Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan. Sebab para karateka Sultra begitu perkasa ketika berlaga di level kejurnas dan kejuaraan di tingkat mahasiswa. Namun ketika berlaga di PON, nama besar seperti La Ode Maliki, Bambang Saputra hingga yang terakhir Nuryovi Islamiani seperti tidak berdaya.
Kondisi seperti ini tentunya menjadi sebuah pekerjaan rumah besar bagi Pengprov Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Sultra untuk membenahi penurunan prestasi ini.
Asa tim karate Sultra saat ini ada pada Muhamad Jabar Hamidan. Sama dengan senior-seniornya Jabar begitu biasa disapa sangat menonjol prestasinya ditingkat mahasiswa. Jadi saat ini harapan untuk mengembalikan prestasi karate Sultra di PON XX ada dipundaknya.
Dari segi teknik dan pengalaman bertanding karateka asal Inkado Sultra ini memiliki potensi untuk menyumbangkan medali bagi kontingen PON XX Sultra.
Dari fakta yang ada saat ini cabor bela diri masih bisa menjadi tumpuan bagi kontingen Sultra di PON XX mendatang. Hanya saja, persiapan para atlet bela diri Sultra harus lebih baik lagi sehingga bisa menjadi pendamping dayung di PON XX untuk menyumbangkan medali bagi kontingen Sultra. Semoga…
Penulis : M Rasman Saputra