KENDARIAKRUAL.COM, RAHA – Meski mendapatkan intimidasi atau ancaman akan di hapus dari penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), masyarakat Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, siap memenangkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, La Ode M Rajiun Tumada dan H La Pili pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.
Tokoh masyarakat Tampo, H Sudaking mengatakan bahwa alasan mendukung paslon yang berakronim RAPI ini, karena sosok La Ode M Rajiun Tumada yang terbukti telah menyulap dan membangun Muna Barat (Mubar) seperti sekarang ini. Lanjut dia, bisa dilihat Mubar di bawah tahun 2015 dan di atas tahun 2015, perubahannya begitu nyata.
“Kami mendukung Bapak La Ode M Rajiun Tumada tanpa ada paksaan. Kita mendukung beliau karena karya-karyanya yang nyata dalam membangun Muna Barat. Dan hari ini, kita menginginkan beliau menjadi Bupati Muna agar dapat membangun Muna kedepan,” kata H Sudaking dalam sambutannya di Tampo, Kelurahan Napabalano, Minggu (11/10/2020).
Kata dia, beberapa hari lalu ada beberapa masyarakat mendapatkan intimidasi bahwa jika tidak mengikuti kemauan mereka, bantuan PKH yang didapatkan oleh masyarakat akan di hapus atau di coret sebagai penerima bantuan. Tetapi, akan keinginan perubahan untuk Muna lebih maju dan sejahtera, masyarakat siap memenangkan Rajiun-La Pili menjadi Bupati Muna periode 2021-2026.
“Kemarin kita mendapat intimidasi, bantuan PKH masyarakat penerima bantuan akan di hapus jika tidak mengikuti keinginan mereka. Intimidasi itu, kami tidak takut. Untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat Napabalano untuk bersama-sama memenangkan Rajiun dan La Pili sebagai bupati Muna,” tuturnya.
Sementara itu, pasangan calon Bupati Muna, La Ode M Rajiun Tumada, yang diwakili oleh Wakil Bupati Muna, H La Pili mengungkapkan terima kasih banyak atas dukungan masyarakat kepada paslon RAPI. Lanjut dia, sejak memasuki wilayah Kecamatan Napabalono, antusias masyatakat begitu semangat dalam menjemput paslon RAPI.
“Saya melihat di Kecamatan Napabalano, ada aura kemenangan RAPI pada 9 Desember 2020 mendatang. Begitu antusiasnya seluruh masyarakat, dan hampir seluruh tempat yang kami kunjungi antusias masyarakat sangat banyak,” ungkapnya.
Kata mantan anggota DPRD Sultra ini, pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, masyarakat bukan sekedar memilih bupati dan wakil bupati, tetapi pertatungan nasib masyarakat Muna bukan hanya lima tahun kedepan. Tapi, bisa jadi 10 tahun kedepan dan bahkan 20 tahun kedepan, akan ada politik dinasti di Muna.
“Kalau kita masyarakat tidak memilih pemimpin yang tepat, maka akan ada kepentingan dinasti yang akan dikembangkan di Muna ini. Untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat Tampo dan masyarakat Muna secara keseluruhan untuk sama-sama mememamgkan Rajiun-La Pili pada Pilkada Muna 2020 ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata La Pili, jangan ragu dan harus berani dalam pertarungan Pilkada ini. Karena kedepan ada sekelompok yang mempunyai kepentingan ingin menguasai Muna, contohnya saja banyaknya tenaga honorer yang diberhentikan secara sepihak. Kemudian, melakukan intimidasi kepada masyarakat akan menghapus bantuan PKH dan bantuan lainnya kalau tidak memilih calon petahana.
“Dengan pemecatan dan ancaman penghapusan bantuan ini, memperlihatkan ke diri mereka bahwa mereka adalah sosok pemimpin yang arogan. PKH, BLT, Bedah Rumah dan lainnya bukan program Bupati tetapi semua dari pemerintah pusat. Jadi siapapun yang jadi bupati, masyarakat berhak memerima bantuan dari pusat,” jelasnya.
Menurutnya, dengan Rajiun tampil di Bumi Sowite bukan karena ambisinya. Melainkan kecintaannya terhadap Muna dan ingin membangun Muna sejajar dengan daerah lahirnya Sultra ini.
“Kita butuh pemimpin yang tegas, disipilin, dan visoner, serta pempimpin yang nyata dalam membangun.
Reporter : Adi R