Mahasiswa KKN IAIN Kendari Olah Ikan Tongkol Jadi Abon Kemasan Kekinian

Pendidikan1471 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata atau KKN IAIN Kendari mengolah bahan baku ikan siba atau ikan tongkol menjadi makanan abon kemasan kekinian. Hal tersebut merupakan bentuk nyata dalam menjalankan program Peluang Usaha Masyarakat Pesisir atau (PUMP)  di KKN Desa Roko-roko Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan.

Dosen Pembimbing Mahasiswa, Zul Arham, menjelaskan, potensi Ikan Siba di Kabupaten Konawe Kepulauan sangat melimpah namun masih dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga harganya relatif murah. Hal ini menjadikan nilai ekonomi ikan siba di daerah itu masih terbilang rendah.

“Mahasiswa melihat potensi ikan siba sebagai peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengolahan bahan mentah menjadi bahan makanan abon yang bernilai ekonomi tinggi. Abon ini diolah secara higienis dengan bahan-bahan alami yang dijamin kehalalannya sehingga dapat dipasarkan kepada masyarakat secara luas,” paparnya.

Berdasarkan jumlah bahan baku yang tersedia, produksi abon di desa Roko-roko dapat mencapai 50 pax per hari dengan masa kedaluwarsa selama satu bulan. Pendustrian abon tersebut, mahasiswa mendesain pemasaran produk melalui media sosial maupun dipasarkan secara langsung kepada masyarakat.

Program inovatif pengolahan ikan Siba mendapat respon dari pemerintah setempat. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat Wawonii Tenggara secara umum, tidak hanya terbatas pada desa Roko-roko yang menjadi titik posko KKN. Hal ini dilakukan agar inovasi dan kreativitas mahasiswa bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat tersebut memiliki dampak yang lebih besar.

Kepala Desa Roko-roko, Lasuli memberikan respon positif terhadap inovasi yang dikembangkan peserta KKN. Produk olahan ikan siba dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wawonii Tenggara yang pada umumnya berprofesi sebagai nelayan tangkap.

“Kami sangat mengapresiasi inovasi dari anak-anak kita sebab mereka memiliki kepedulian untuk membantu masyarakat utamanya pada aspek peningkatan kesejahteraan, semoga program ini dapat berlanjut meskipun kegiatan KKN sudah selesai,” harapnya.

Pemanfaatan dan pengembangan potensi daerah sebagai sumber pendapatan ekonomi masyarakat merupakan implementasi dari metode ABCD atau Asset Based Community Development (ABCD) pada kegiatan KKN tahun ini. Para peserta KKN yang didistribusikan pada empat kabupaten yakni Bombana, Konawe Utara, Wakatobi dan Konawe Kepulauan diwajibkan merancang program yang pengembangan aset dan potensi wilayah setempat.

 

Reporter : Nurul
Editor      : Rasman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *