Lima Tahun Menjabat Sulkarnain dan Siska Berhasil Tingkatkan IPM Kota Kendari

Advetorial1316 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Jelang Berakhirnya masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari Periode 2017-2022, Pemerintah Kota Kendari menggelar ekspose pembangunan, kegiatan ini berlangsung di gedung Balai Kota Kendari, Senin (3/10/2022) malam.

Salah satu kesuksesan Sulkarnain Kadir dan Siska Karina Imran (SKI) mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari, tahun 2021 dengan nilai 84,15 atau menduduki peringkat keempat secara nasional dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia.

Kemudian, tahun 2020 tercatat sebesar 83,53 persen. Jumlah tersebut meningkat 0,67 persen dari tahun sebelumnya (2019) yang hanya 82,86 persen, kenaikan 06,7 persen itu telah mengantarkan IPM Kota Kendari masuk dalam 5 besar nasional.

Meningkatnya IPM Kota Kendari tidak lepas dari upaya Pemerintah Kota Kendari menghadirkan program yang meliputi program perlindungan sosial, pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial. Terlebih tahun 2020 dan 2021 Kota Kendari diperhadapkan oleh situasi pandemi.

Pemerinitah Kota Kendari memberikan penghargaan kepada beberapa pihak dalam ekspose 5 tahun pasangan Wali Kota Kendar Sulkarnain Kadir dan Siska Karina Imran. FOTO : WAHYU / KENDARIAKTUAL.COM

Program-program tersebut dinilai membuat harapan hidup warga Kota Kendari semakin meningkat menjadi 73,77 tahun pada 2020 dari tahun sebelumnya (2019) hanya 73,75 tahun. Angka tersebut itu pula berhasil melampaui rata-rata angka harapan hidup nasional.

Pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak.

Untuk mencapai nilai IPM tersebut bukanlah sesuatu hal yang mudah atau instan, tetapi kerja keras dan komitmen semua pihak untuk bersama-sama melakukan gebrakan guna memenuhi dari kriteria penilaian.

Selain itu kata wali kota, di bidang pendidikan juga melakukan pembenahan terhadap gedung-gedung sekolah yang menjadi kewenangan pemerintah kota seperti SD dan SMP.

“Sekolah-sekolah kita hampir semua 2 lantai, itu di SD begitu juga di SMP sehingga anak-anak kita yang dari SD mau melanjutkan ke jenjang SMP dapat tertampung semua apalagi ada tambahan pembangunan SMP 22,” terang Sulkarnain Kadir.

Selain itu katanya, pihaknya ingin memastikan anak-anak bisa meraih pendidikan dengan baik dan mendapat dukungan dari pemerintah Kota Kendari, termasuk menyalurkan beasiswa kepada siswa yang tidak mampu.

Sementara untuk indeks ekonomi, Sulkarnain juga menjelaskan bahwa investasi di tengah masa pandemi terus bergulir di Kota Kendari karena walaupun masih situasi pandemi COVID-19, tetapi perputaran ekonomi dirasa geliatnya oleh masyarakat daerah itu utamanya UMKM.

Sementara itu Wakil Wali Kota Kendari Siska Karina Imran menambahkan, selain sektor pendidikan, pemerintah Kota Kendari juga melakukan pembangunan dari segi kesehatan, pemerintah kota Kendari berhasil membangun dan menyiapkan fasilitas kesehatan yang memadai dan representatif seperti 15 puskesmas yang tersebar di 11 kecamatan dan dibangun dua lantai.

Bahkan dalam dua tahun terakhir Pemkot Kendari telah berhasil menghadirkan puskesmas dengan level akreditasi paripurna yakni Puskesmas Poasia.

“Mudah-mudahan puskesmas lain bisa menyusul Puskesmas Poasia yang sudah akreditasi paripurna. Ini yang kita upayakan kemudian supaya pelayanan kesehatan di masyarakat itu semakin baik,” ucap Siska.

Rencananya, di tahun 2023 mendatang, Dinas Kesehatan Kendari akan kembali mengusulkan empat puskesmas untuk re-akreditasi yakni Puskesmas Kemaraya, Mata, Mekar dan Perumnas. Status akreditasi terakhir keempat puskesmas tersebut saat ini madya. (Adv)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *