KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Prestasi membanggakan ditoreh lima putri asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka berhasil meraih juara pada ajang bergengsi Pesona Batik Nusantara (PBN) 2024.
Diselenggarakan oleh Plor Management bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), di Golden Boutique Hotel Jakarta, 21-23 Juni.
Para finalis yang mewakili Bumi Anoa ini sukses menunjukkan bakatnya dalam menampilkan karya-karya batik di nusantara.
Lima putri berbakat itu yakni Khaira Farahsiran Enson, Gabriella Shaenette Sounders, Adara Bridgett Feodora Yoesman, Zayyanah Dzatil Izzah, dan Amanda Radhakrisna Aryaningrat.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung Koordinator Daerah Sultra, Waode Alfida Hanafi sebagai pihak yang mendampingi para finalis selama mengikuti kontestasi.
Untuk Khaira berhasil meraih Juara 1 kategori A usia 4-8 tahun. Ia bersekolah SDIT Al Qalam Kendari. Kemudian Gabriella berhasil meraih juara The Winner kategori A usia 4-8 tahun. Merupakan murid Sekolah Dasar Katolik Pelangi Kendari.
Selanjutnya ada Adara Bridgett yang berhasil meraih Juara 1 kategori B usia 9 – 11 tahun, asal Sekolah Dasar Katolik Pelangi Kendari. Lalu ada juga Zayyanah Dzatil, perwakilan Sultra yang berhasil meraih Juara Umum pada kategori B usia 9-11 tahun. Dan Amanda yang merupakan murid SDN 84 Kendari, berhasil meraih Runner Up pada kategori B, usia 9 sampai 11 tahun.
“Sebelum mereka berkompetisi di tingkat nasional, kami lebih dulu telah mengadakan audisi di tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara yang pesertanya terbuka bagi seluruh Kabupaten/Kota. Hasil dari audisi itu, kita kirimlah lima peserta perwakilan Sultra ke tingkat nasional. Dua kategori A dan tiga kategori B,” kata Waode Alfida saat dihubungi melalui telepon usai mengikuti puncak grand final PBN 2024, Minggu (23/6).
Lebih lanjut ia mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh kelima putri tersebut. Sebab Pesona Batik Nusantara merupakan acara yang selalu digelar tiap tahun dan diikuti hampir dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Alhamdulillah, ini adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan bahwa Sulawesi Tenggara memiliki anak anak yang potensial, khususnya dalam melestarikan kecintaan akan kekayaan budaya Indonesia. Sesuai tema-nya, mengangkat batik sebagai warisan budaya,” ujarnya.
Dirinya mengatakan tentunya sebelum tampil, seluruh finalis tersebut telah melakukan beragam persiapan. Mulai dari kostum ada yang menggunakan jasa desainer lokal, Amir malik. Yaitu Juara 1 kategori A dan Juara Runner Up kategori B. Dan ada pula yang memang karya sendiri.
“Misalnya seperti Juara 1 kategori B yakni Adara Bridgett Feodora Yoesman benar – benar karya sendiri, maksudnya tidak menggunakan desainer lain. Kostumnya didesain oleh ibunya Bridgett sendiri. Memang luar biasa. Lalu ini pertama kalinya ia ikut di ajang nasional dan langsung berhasil meraih juara 1,” ungkapnya.
Tak hanya kostum, kemudian koreografi, dan lainnya juga disiapkan secara serius. “Untuk catwalk, sebelum ke tingkat nasional seluruh finalis mengikuti private dengan Arif Setiawan pimpinan catwalk kendari,” imbuhnya.
Dirinya menekankan, prestasi yang diraih para finalis tersebut tidaklah mudah. Membutuhkan proses panjang dan penuh perjuangan. Kedepannya, sebagai anak – anak yang berbakat, mereka akan dilibatkan dalam berbagai event atau kegiatan. Utamanya dari sektor pariwisata maupun kebudayaan.
Reporter : Intan
Editor : Rasman