KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari menargetkan akan meraih Kota Layak Anak kategori utama tahun 2023. Berbagai persiapan telah mereka lakukan untuk menghadapi verifikasi penilaian Kota Layak Anak yang akan dimulai akhir Mei hingga pertengahan Juni 2023.
Sekretaris Daerah Kota Kendari Ridwansyah Taridala, mengingatkan kepada camat dan lurah untuk memahami Kota Layak Anak agar lebih mudah merealisasikan di masyarakat.
Untuk mendukung itu, maka kantor camat dan lurah sebagai pusat layanan masyarakat harus memiliki sejumlah fasilitas, seperti tempat menyusui bagi ibu, kemudian ada tempat bermain untuk anak dan juga harus disiapkan sekretariat untuk Forum Anak.
“Semuanya tidak mesti mahal tetapi nilai-nilai edukasi yang berkaitan dengan anak itulah yang mereka nilai,” katanya, saat membuka rapat gugus tugas, Senin (15/5/2023).
Wakil Ketua Gugus Tugas Kota Layak Anak Kota Kendari Cornelius Padang optimis, Kota Kendari bisa naik kelas dari kategori Nindya menjadi Utama. Karena hampir seluruh persyaratan telah dipenuhi. Namun tinggal melengkapi data yang dibutuhkan dan mempertahankan kondisi yang ada.
Selain itu, Kota Kendari juga sudah ditunjang dengan pembenahan Kota Kendari yang dilakukan Pj Wali Kota Kendari dan penghargaan Adipura dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang banyak mendukung indikator Kota Layak Anak.
Meskipun persiapan sudah maksimal, namun Kepala Bappeda Kota Kendari ini mengakui masih ada sejumlah kekurangan yang masih harus diperbaiki.
“Ada beberapa perbaikan yang agak sulit dilakukan dalam waktu singkat yaitu pemisahan toilet laki-laki dan perempuan di kantor kelurahan. Meskipun tidak semua namun ini membutuhkan waktu,” ungkapnya usai memimpin rapat Gugus Tugas Kota Layak Anak, Senin (15/5/2023).
Dia meminta, agar kebersihan toilet tetap terjaga agar tidak menurunkan nilai, termasuk terus menjaga kebersihan lingkungan dan memelihara taman yang ada di wilayah masing-masing.
Anggota DPRD Kota Kendari Hetty Saranani meminta meskipun pemenuhan indikator penilaian sudah selesai, namun tim gugus tugas harus tetap melakukan advokasi dan publikasi terhadap program kota layak anak yang telah diimplementasikan.
Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendukung kota layak anak dan memperkuat komitmen semua pihak untuk terus memajukan kondisi anak-anak di Kota Kendari, sebab dengan partisipasi aktif masyarakat kebutuhan anak-anak mudah dicapai.
“Penghargaan kota layak anak dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hak-hak anak dan upaya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kemudian, penghargaan ini dapat mendorong pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan publik, termasuk layanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak,” ungkapnya.
Menurutnya, anak-anak adalah investasi jangka panjang yang penting untuk masa depan sehingga pemerintah harus mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari Siti Ganef menjelaskan, seluruh data yang dibutuhkan berdasarkan format penilaian sudah dilengkapi, yakni lima kluster, satu kelembagaan dan 24 indikator.
Menurutnya, sebelum verifikasi tingkat nasional, Kota Kendari sudah melalui tahapan evaluasi mandiri dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan bersama tim gugus tugas.
Dalam data ini, disajikan kondisi riil lapangan kemudian dihimpun dalam sebuah laporan selanjutnya diverifikasi tim provinsi sebelum dikirim ke tim pusat.
“Kita diharapkan kota Kendari bisa naik kelas kota layak anak utama, makanya hari ini kami rapat untuk memaksimalkan persiapan,” ujarnya.
Dia meminta dukungan semua pihak untuk tetap menjaga kondisi lokasi yang menjadi tanggungjawab, seperti sekolah ramah anak, kelurahan ramah anak, kecamatan ramah anak, termasuk dukungan terhadap forum anak yang sudah ada di kelurahan dan kecamatan. (Adv)