KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO), baru saja melangsungkan wisuda Program Doktor XXX, Magister LIX, Profesi Doktor XXVII, Program Pendidikan Profesi Guru IX, Sarjana XCII, dan Program Pendidikan Vokasi XCI 31 Januari lalu. Pada wisuda Sarjana UHO turut meninggalkan kisah perjuangan para wisudawan. Salah satunya adalah Susantri Atmita Sari salah satu wisudawan terbaik program sarjana yang berhasil meraih IPK 3,90.
Wanita yang kerap disapa Santri ini adalah mahasiswa program sarjana dari jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UHO. Di balik prestasinya yang gemilang rupanya Santri memiliki kisah perjuangan dan latar belakang dari keluarga sederhana.
Wanita kelahiran 14 Oktober 1999 ini adalah anak pertama dari pasangan Sulkifli (Ayah) dan Nursanti (Ibu). Ayahnya merupakan seorang nelayan dan ibu seorang Ibu Rumah Tangga (IRT).
Ia mengungkapkan, gelar sarjananya saat ini adalah bagian dari mimpinya menjadi seorang dosen. Perjuangan dan perjalanan Santri menjadi salah satu lulusan terbaik adalah cita-citanya sejak menginjakan kaki di bangku kuliah.
“Saya ingin membahagian keluarga terutama mama dan puang. Dan saya juga ingin menjadi contoh yang baik untuk adik-adikku. Percaya pada diri sendiri, dan lakukan yang terbaik itu adalah hal penting untuk membawa kita menjadi lebih baik dan meraih apa yang kita inginkan,” ujarnya saat ditemui kendariaktual.com Jumat (4/2/22).
Selain berhasil meraih gelar lulusan terbaik, Wanita berdarah bugis ini juga rupanya menyimpan segudang prestasi lainnya. Diantaranya, salah satu mahasiswa pertukaran di Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Medan di tahun 2020, terbaik 4 lomba karya ilmiah se-Indonesia yang digelar di IPB tahun 2020, peraih beasiswa prestasi akademik, peraih Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UHO bidang jasa home studio tahun 2020 dan menjadi salah satu mahasiswa Bhayangkara binaan Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Saya tidak pernah lepas untuk berdoa setiap melakukan sesuatu, dan selalu mengerjakan sesuatu dengan teliti. Dan menurut saya self reminder itu sangat penting,” ucapnya.
Kendati demikian, ia juga mengingatkan pada para pemuda lainnya, untuk terus berusaha menempuh pendidikan. Sebab, bagaimanapun pendidikan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas generasi muda.
“Keluarga saya itu keluarga yang sederhana, tapi mereka selalu memberikan dukungan penuh pada saya untuk menyelesaikan studi. Untuk teman-teman dan mungkin saya pribadi mari terus belajar dan berproses untuk jadi generasi muda yang berkualitas dan unggul,” bebernya.
Terakhir, ia berharap dengan prestasi yang diraihnya, ia dapat melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya. Dan pihak kampus kiranya dapat memberikan apresiasi dan dukungan bagi para lulusan terbaik.
“Saya sangat ingin melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya, harapannya semoga kampus bisa memberikan apresiasi yang lebih apalagi bagi mahasiswa yang berprestasi. Mungkin bisa diberikan beasiswa, agar mahasiswa lain juga ikut bersemangat dan menjadikn sumber motivasi untuk menjadi lulusan yang unggul,” pungkasnya.
Reporter : Erviana Hasan
Editor : Rasman