Kelurahan Watu-Watu Bergerak Tuntaskan Masalah Stunting di Wilayahnya

Advetorial1466 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Kelurahan Watu-Watu Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari Bergerak Tuntaskan Stunting dengan Program Orang Tua Asuh. Hal ini diungkapkan Plt Lurah Watu-Watu Sumikro.

Sumikro mengatakan, pihaknya mengambil langkah penting dalam menangani stunting melalui rembuk stunting pada Agustus lalu, bekerja sama dengan pemerintah Kota Kendari.

Diungkapkannya, program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah kota yang menetapkan program orang tua asuh untuk membantu keluarga yang diduga memiliki anak stunting.

Rapat Pencegahan Stunting di Kelurahan Watu-Watu. FOTO ; ISTIMEWA

“Program ini didesain untuk memberikan dukungan langsung kepada keluarga-keluarga berisiko stunting di wilayah tersebut,”jelasnya pada kendariaktual.com.

Dituturkannya, dalam program ini, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Kendari ditugaskan menjadi orang tua asuh bagi keluarga yang memiliki anak stunting. Namun, di Kelurahan Watu-Watu pihaknya mengambil tanggung jawab lebih besar dengan menjadi satu-satunya orang tua asuh bagi dua bayi kembar yang diduga mengalami stunting.

Rapat Pencegahan Stunting di Kelurahan Watu-Watu. FOTO ; ISTIMEWA

Dengan dedikasi tinggi, ia memastikan bahwa kebutuhan dasar kedua anak tersebut terpenuhi melalui bantuan langsung, seperti susu tambahan dan bahan kebutuhan pokok bagi keluarga mereka.

Sebagai orang tua asuh ungkapnya, pihaknya memberikan perhatian lebih dengan langsung turun ke lapangan, memastikan bayi yang diduga stunting mendapatkan asupan gizi yang memadai.

“Kami tidak hanya membantu dengan materi, tetapi juga terus memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya pola asuh dan nutrisi yang seimbang bagi anak,”ungkapnya.

Program ini tidak hanya berhenti pada pemberian bantuan, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keluarga terkait pentingnya perawatan kesehatan yang tepat.

Di Kelurahan Watu-Watu, ada sekitar dua anak yang saat ini diduga mengalami stunting. Meskipun jumlahnya tidak besar, tantangan dalam penanganan kasus ini tetap menjadi prioritas utama pemerintah setempat.

Rapat Pencegahan Stunting di Kelurahan Watu-Watu. FOTO ; ISTIMEWA

Sumikro menukaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk memantau kondisi kesehatan kedua anak tersebut. Setiap bulan, tim medis dari puskesmas melakukan pemeriksaan rutin, termasuk mengukur tinggi dan berat badan anak-anak tersebut untuk memantau pertumbuhan mereka.

Tak hanya puskesmas, Kelurahan Kampung Salo juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Kendari. Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap upaya pencegahan dan penanganan stunting berjalan efektif. Dalam setiap pertemuan, baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan.

Kolaborasi dengan Kecamatan Kendari Barat juga menjadi salah satu elemen kunci dalam penanganan stunting di Kelurahan Watu-Watu. Pemerintah kecamatan secara aktif mendukung kelurahan dalam setiap program yang dijalankan, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting.

“Salah satu bentuk dukungan konkret dari kecamatan adalah menyediakan fasilitas tambahan bagi kegiatan posyandu dan pelatihan gizi bagi ibu-ibu di wilayah tersebut,”tukasnya.

Dengan adanya sinergi ini lanjutnya, Kelurahan Watu-Watu telah menunjukkan komitmennya dalam upaya mengentaskan stunting. Program orang tua asuh yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Kendari menjadi salah satu solusi efektif dalam membantu keluarga berisiko.

Langkah-langkah ini, meskipun sederhana, diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi masa depan generasi mendatang di Kelurahan Watu-Watu.

Tidak hanya berfokus pada penanganan kasus stunting yang sudah ada, Kelurahan Watu-Watu juga berusaha melakukan pencegahan dini. Edukasi mengenai pentingnya nutrisi, sanitasi yang baik, dan perencanaan keluarga diberikan kepada para calon orang tua dan keluarga muda.

“Dengan demikian, diharapkan angka stunting dapat ditekan sejak dini, sebelum anak-anak lahir atau memasuki masa balita,”tandasnya. (Adv)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *