Jelang PON XXI, Perbasasi Soroti KONI Sultra

Olahraga956 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Perserikatan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyoroti kinerja KONI setempat dalam mempersiapkan atlit menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) September mendatang.

Pahri Yamsul, Ketua Perbasasi Sultra mengatakan, pihaknya menilai saat ini KONI Sultra kurang memberikan perhatian bagi cabang olahraga (cabor) yang akan bertanding di PON XXI September mendatang.

Mantan atlit Softball andalan Sultra ini mengungkapkan, selama KONI Sultra terbentuk pihaknya merasa kepengurusan KONI Sultra inilah inilah yang paling tidak jelas arah pembinaanya.

“Selama KONI Sultra terbentuk, saya rasa ini periode kepengurusan yang paling tidak jelas selama yang saya rasakan,” jelasnya pada kendariaktual.com, Jum’at (16/08/24).

Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab Pahri menilai KONI Sultra tidak maksimal dalam mengurusi cabor-cabor yang akan ke PON 2024 terutama untuk cabor yang ditargetkan bisa membawa pulang emas ke Bumi Anoa.

“Kami ditarget emas. Untuk meraih medali emas itu ada proses, kami harus training center (TC). Untuk ikut di PON tahun ini kami TC tanpa bantuan dari KONI Sultra bahkan ditengok pun belum pernah,” ungkap rasa kekecewaan Pahri.

Menurut Pahri, seharusnya KONI Sultra bisa melakukan skala prioritas untuk cabor-cabor yang berpeluang besar membawa emas agar pendanaan untuk kontingen Sultra bisa maksimal.

“Saya dengar semua cabor diberangkatkan. Saya tidak alergi dengan cabor olahraga lain, harusnya KONI bisa menentukan skala prioritas cabor-cabor mana saja yang wajib untuk didahulukan dan mana yang kiranya tidak perlu diikutkan,” tambahnya.

“Kalau misalnya dana kurang, sepertinya boleh untuk mengikuti beberapa cabor saja. Toh, target Sultra hanya dapat 5 emas,” lanjutnya.

Saat ini, Perbasasi Sultra sendiri baru menerima pendanaan sekira Rp190 juta untuk memberangkatkan 40 atlet dan official. Pahri menyebut untuk dana seperti itu belum bisa mengcover akomodasi dan biaya peralatan para atlet, padahal beban di punggung mereka cukup besar.

“Kalau bilang mengecewakan, untuk di Softball itu sangat mengecewakan,” pungkasnya.

Reporter : Idris
Editor      : Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *