KENDARIAKTUAL.COM, RAHA – Juru Bicara (Jubir) Paslon RaPi, Wahidin Kusuma Putra mengklaim bahwa elektabilitas paslon RaPi yang unggul atas petahana disebabkan karena karakter dan gaya kepemimpinan Laode M. Rajiun Tumada lebih dibutuhkan oleh masyarakat Muna. Selain itu, program unggulan yang ditawarkan RaPi dinilai lebih realistis oleh masyarakat Muna.
Menurutnya, Rajiun punya karakter kepemimpinan yang tegas dan disiplin dalam memimpin. Saya menilai masyarakat Muna lebih menyukai karakter pemimpin seperti Rajiun Dibanding karakter kepemimpinan Rusman Emba yang tidak memiliki ketegasan .
“Dengan karakter kepemimpinan incumbent yang tidak tegas sehingga seringkali masyarakat dibingungkan dengan kebijakan Bupati yang terang – terangan ditentang oleh bawahannya. Kita sebut saja misalnya soal kebijakan tambahan psikotes dalam seleksi CPNS kemarin, Bupatinya ngomong A, Kadisnya Sukarman ngomong B, masyarakat dibuat bingung, yang mana yang harus dipercaya,” jelasnya pada kendariaktual.com, Jumat (27/11/2020).
Dampak ketidaktegasan Rusman Emba dalam memimpin Kabupaten Muna lanjutnya, ini sangat besar. Karakternya yang tidak tegas menjadikan Rusman Emba dinilai plin plan dalam menjalankan program kerjanya. Beberapa waktu lalu.
“Rusman Emba bermanuver untuk merubah RPJMD. RPJMD itu dirubah karena beberapa pekerjaan proyek yang sudah dan sedang dilaksanakan tidak masuk dalam RPJMD, salah satunya adalah pekerjaan penimbunan laut di Motewe termasuk program pariwisata dengan jargo “mai te wuna” juga belakangan baru masuk dalan RPJMD perubahan,”ujarnya.
Dituturkannya, program kerja Rusman Emba tak sesuai program dan visi misi yang dijanjikan saat kampanye Pilkada tahun 2015 lalu, makanya banyak janji politiknya yang tidak dipenuhi. Karakter seperti itulah yang membuat masyarakat Muna meninggalkan Rusman dan beralih mendukung RaPi.
Lebih lanjut diterangkannya, mayoritas masyarakat Muna menginginkan perbaikan jalan yang sudah lama rusak parah, terpenuhinya kebutuhan air bersih dan berbagai program infrastruktur dasar lainnya dan itu yang dijanjikan rusman hingga akhirnya dia terpilih pada pilkada 5 tahun lalu. Sayangnya Rusman malah merubah RPJMD, mengabaikan janji serta visi misinya. Jelas sekali hal ini sangat melukai hati masyarakat Muna” paparnya.
“Di sisi lain, pak Rajiun dinilai lebih tegas, lebih disiplin juga sangat komitmen dalam menjalankan visi misi serta janji politiknya. Di Muna Barat, RPJMD tidak berubah sehingga apa yang dijanjikannya hanya menunggu waktu pasti akan terlaksana sebelum masa jabatannya berakhir, meski saat ini beliau mundur dari jabatannya sebagai Bupati Muna Barat”tuturnya.
Lebih lanjut wahidin memaparkan bahwa program kerja yang ditawarkan paslon RaPi lebih realistis. Realistis dari segi anggaran, masa jabatan, sinkronisasi dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat juga realistis dalam kerangka mendorong kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita ambil contoh misalnya program perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan. Ini masalah klasik masyarakat Muna yang belum mampu dipenuhi sejak jaman Ridwan Bae. Di era dokter hanya menjadi sebatas janji pun di era rusman sama sekali tidak tersentuh,”tukasnya.
Sebaliknya tambahnya, masyarakat Muna menilai Rajiun mempu berkomitmen melakukan perbaikan jalan dan jembatan ini sebab di Muna Barat dia sudah membuktikan itu hanya dalam 3 Tahun. Contoh lain lagi soal pemberian TPP untuk ASN, sangat menyentuh kebutuhan dasar ASN yang memang penghasilannya belum mampu memenuhi kebutuahan hidup mereka.
“Tunjangan Perbaikan Penghasilan ini juga menjadi faktor utama banyaknya ASN Muna saat ini yang diam – diam mendukung paslon RaPi. Satu contoh lagi misalnya soal honor pegawai sara dan imam masjid, yang dijanjikan oleh Rajiun akan naik jumlahnya seperti di Kabupaten Muna Barat. Program kerja lainnya juga sama sangat realistis dan menyentuh kebutuhan masyarakat” tandasnya.
Dalam rilis Barometer Suara Indonesia (BSI), elektabilitas Pasangan Calon nomor urut 2 Laode M Rajiun Tumada dan H. La Pili dengan akronim RaPi berada pada angka 42,50% mengungguli petahana LM. Rusman Emba dan Bahrun La Buta dengan angka elektabilitas 36,36%, sedangkan 21,14% suara masih harus diperebutkan oleh kedua calon karena belum menentukan pilihannya.
Menurut Wahidin, hasil survey ini sangat masuk akal sebab setelah dikomparasi dengan hasil pendataan tim di lapangan saat ini, jumlah dukungan suara untuk Paslon RaPi saat ini sudah mencapai 64.622 Suara.
“Beberapa waktu lalu saya sudah jabatkan angka hasil pendataan ini di media. Dan itu sebelum BSI merilis hasil surveynya, hitung saja 42,50% dari DPT itu hasilnya hampir sama dengan angka dukungan yang kami dapatkan dengan cara wawancara langsung door to door. Jadi bagi pihak lawan yang ingin membantah hasil survey BSI sebaiknya membantah dengan menunjukan hasil survey lembaga lain, itu juga kalau hasil survey lembaga lain berbeda dengan BSI. Tapi saya meyakini, bahkan jika lembaga survey lain yang melakukan survey hasilnya tidak akan berbeda, sebab Paslon RaPi sudah memenangkan hati masyarakat Muna, Insha Allah mari kita doakan bersama agar Pilkada Muna tahun 2020 dimenangkan oleh Paslon RaPi. Agar Kabupaten Muna bisa bangkit dari keterpurukan panjanhnya. Sudah saatnya Muna Maju, Muna Bangkit dan masyarakat Sejahtera ” tutupnya.
Reporter : Adi R