KENDARIAKTUAL.COM,KENDARI – Masa pandemi covid 19 membuat proses pembelajaran dan perkuliahan dilakukan secara online. Penerapan pembelajaran dan perkuliahan online ini menuai beragam pendapat dari beberapa praktisi pendidikan di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Haluoleo (UHO) Jamiluddin mengatakan, pembelajaran online ini memiliki dampak yang dirasakan langsung oleh siswa, mahasiswa hingga staf pengajar seperti dosen dan guru.
Tetapi katanya, untuk mengetahui dampak dari pembelajaran dan perkuliahan online ini baik maupun buruk, mesti dilakukan penelitian terlebih dahulu. Sebab dampaknya tidak bisa langsung diklaim baik ataupun buruk.
“Untuk sementara ini kita tidak bisa mengatakan pendidikan selama pandemi covid-19 itu baik atau buruk. Karena untuk mengetahuinya kita harus melalui penelitian dan untuk menilainya haruslah berbasis data yang jelas, “ungkapnya, pada kendariaktual.com, Selasa (16/2/2021).
Jamiluddin menerangkan, saat ini yang bisa dilakukan untuk menunjang jalannya pembelajaran dimasa pandemi adalah mengatasi persoalan keterbatasan jaringan yang berbeda-beda disetiap daerah di Sultra.
Senada dengan itu, Ketua jurusan geografi FKIP UHO, La Ode Amaludin menuturkan, untuk sementara ini untuk mengukur tingkat mutu pendidikan selama pandemi butuh reset dan penelitian terlebih dahulu. Tetapi dimasa pandemi proses pembelajaran dan perkuliahan secara daring memiliki keuntungan dan kerugian bagi mahasiswa dan siswa.
Keuntungan yang di dapatkan mahasiswa lanjutnya, lebih banyak bersama keluarga,di berikan kemudahan untuk mencicil UKT. Sementara kerugiannya selama proses pembelajaran pasti berbeda dengan face to face.
“Dalam Pembelajatan online ini kita tidak tahu mahasiswa benar-benar mengikuti kuliah secara maksimal dan tidak semua mahasiswa mengaktifkan videonya selama perkuliahan berlangsung,”tuturnya.
Reporter : Wa Kariabi
Editor : M Rasman Saputra