KENDARIAKTUAL.COM KENDARI – Seekor Sapi kurban untuk presiden Joko Widodo yang diberi nama Upin disiapkan oleh Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) akan disembelih saat hari raya idul adha 1441 Hijriyah nanti.
Upin yang beratnya mencapai 1 ton lebih tersebut adalah sapi peranakan simental, yang dipelihara sejak 3 tahun lalu di desa Lawoila, kecamatan Konda, kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Kasubag Keagamaan Biro Kesra Setda Sultra, Daryodi mengatakan, harga upin Rp 80 juta. Untuk mendapatkan Upin, pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra.
“Sebelum membeli sapi ini kami melakukan kordinasi dengan Distanak Sultra. Distanak Sultra kemudian melakukan survei dan memeriksa kesehatan sapi ini. Hal tersebut dilakukan karena pihak istana negara minta sapi terbaik dan terberat di Sultra,”jelasnya, pada kendariaktual.com, Selasa (28/7/2020).
Adapun daging Sapi kurban Presiden Joko Widodo ini terangnya, akan dibagikan langsung ke 250 warga Kota Kendari dan akan disaksikan langsung oleh Gubernur Sultra.
Sementara, pemilik sapi, Suyatno mengungkapkan, Upin dibelinyaa saat masih berusia 6 bulan oleh salah satu warga di desanya 2017 lalu. Tak disangka sapinya tersebut dibeli oleh Presiden Joko Widodo.
“Saya sama sekali tidak pernah membayangkan sapi saya dibelli oleh presiden Joko Widodo,”ungkapnya.
Dalam proses pemeliharaanya, Suyatno menuturkan, sapi miliknya itu hanya diberi makan dua kali sehari, dengan pakan rumput dan dedak yang terbuat dari kulit padi yang dihaluskan dan diberi garam.
“Porsi makan sapi miliknya itu lebih banyak 2 kali lipat dari sapi biasa. Tapi selama ini saya tidak pernah mengalami kesulitan yang berarti ketika merawatnya,”tuturnya.
Kalaupun mengalami hambatan lanjutnya saat sedang tidak dalam kondisi musim panen padi, sebab dirinya sangat kesulitan mendapatkan dedak. Meski begitu, saat musim panen tiba dirinya selalu berusaha untuk menyetok dedak dalam jumlah banyak.
“Caranya kita setok dedak banyak-banyak, minimal untuk tiga bulan kedepan biar sapinya bisa tetap makan dedak. Dedaknya kita awetkan, kita campur dengan garam terus kita jemur satu jam, habis itu kita masukkan ke dalam karung,” ungkapnya.
Lantas kenapa sapi ini diberi nama Upin, Suyatno menejelaskan, dirinya memberikan nama sapi tersebut Upin. karena saat itu anaknya melihat dua sapi peliharaannya itu kembar dan spontan memanggil upin dan ipin.
Reporter : Hadi Suriyadi