IAIN Kendari Raih Penyelenggara KKN Terbaik antar PTKI se-Indonesia

Pendidikan948 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – IAIN Kendari meraih penghargaan sebagai Penyelenggara KKN terbaik antar PTKI se- Indonesia. Penetapan penghargaan ini diumumkan pada acara penutupan The 4th International Conference on University Community Engagement (ICON-UCE) di Auditorium IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Penganugerahan penghargaan ini diberikan setelah IAIN Kendari mengikuti presentasi penyelenggaraan di hadapan dewan juri bersama lima PTKI lainnya yang terpilih sebagai nominee menyisihkan sekitar 70 PTKI. Nominee Penyelenggara KKN Terbaik antara lain UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulung Agung, dan UIN Raden Mas Said Surakarta

Rektor IAIN Kendari, Faizah Binti Awad, turut menghadiri pengumuman penganugerahan tersebut bersama Wakil Rektor I, Husain Insawan, Ketua LPPM IAIN Kendari, Abdul Kadir dan Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, Abdul Gaffar, selaku nominee kategori Penyelenggara KKN Terbaik.

Pada presentasi, Abdul Gaffar menjelaskan sistematika penyelenggaraan KKN Maritim beserta output yang dihasilkan dan manfaatnya bagi masyarakat. Dia juga menguraikan latar belakang pemilihan tema KKN Maritim yang tidak terlepas dari kondisi geografis Sulawesi Tenggara (Sultra). Tema ini juga seiring dengan visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“KKN IAIN Kendari dipusatkan pada wilayah kepulauan dan pesisir dengan tujuan mengembangkan potensi daerah yang selama ini belum diolah dengan baik karena berbagai alasan diantaranya terbatasnya akses informasi dan mutu sumber daya manusia di wilayah tersebut,” katanya, Selasa (1/11/2022).

Dalam presentasinya, Abdul Gaffar juga mengungkapkan respon dan dukungan positif masyarakat dan pemerintah setempat terhadap penyelenggaraan KKN IAIN Kendari baik berupa fasilitas akomodasi dan transportasi mahasiswa selama pelaksanaan KKN maupun penyediaan anggaran untuk keberlangsungan program inovasi mahasiswa di masa yang akan datang melalui oleh Badan Usaha Milik Desa.

“Satu diantaranya adalah pengelolaan limbah sabut kelapa menjadi pupuk organik cair yang dikembangkan di Kabupaten Konawe Kepulauan,” tutur dia.

Rektor IAIN Kendari, Fauziah bersyukur atas pencapaian tim LPPM IAIN Kendari. Menurutnya, LPPM telah berhasil berhasil keluar dari zona nyaman rutinitas KKN yang selama ini hanya sebatas pengabdian dalam bentuk pembinaan keagamaan, pendidikan dan rutinitas lainnya seperti perbaikan fasilitas umum di desa-desa lokasi KKN. Penyelenggaraan KKN dua tahun terakhir telah memberikan warna baru dan terbukti membawa lebih banyak manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

“Terobosan yang dilakukan selama dua tahun ini telah membuahkan hasil walaupun menghadapi tantangan yang sangat berat, terutama dalam menempuh perjalanan menuju lokasi KKN. Terjangan ombak bahkan bisa sampai 5 meter dan membahayakan keselamatan panitia maupun peserta,” katanya.

Tetapi semua dapat dilewati, terang dia, karena niat dan tekad yang kuat untuk memberikan perubahan kesejahteraan masyarakat. Dirinya sangat mengapresiasi dan salut atas kerja keras dan perjuangan tim LPPM. Mudah-mudahan ini bisa terus dilanjutkan tentunya dengan inovasi dan dampak yang lebih besar.

Penyelenggaraan KKN IAIN Kendari dipusatkan pada wilayah pesisir antara lain, Kabupaten Bombana, Wakatobi, Konawe Kepulauan dan Konawe Utara. KKN ini menerapkan metode Asset Based Community Development atau Pengembangan masyarakat berbasis potensi daerah. Mahasiswa diberikan pembinaan untuk mengolah potensi daerah menjadi sumber pendapatan ekonomi bagi masyarakat selain mata pencaharian utama mereka sebagai petani dan nelayan.

Tahun ini IAIN Kendari mengirim 1.400 mahasiswa untuk mengabdi di desa-desa terpencil. Mereka ditugaskan melakukan identifikasi potensi daerah yang belum dikelola secara maksimal kemudian membuat produk inovasi baik dalam bentuk kuliner, kecantikan, obat-obatan herbal, kerajinan tangan, pupuk dan produk lainnya. LPPM kemudian menyeleksi karya inovasi tersebut dan memberikan bantuan pengabdian lanjutan kepada 10 karya inovasi terbaik.

 

Reporter : Nurul
Editor      : Rasman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *