KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – DPRD Kota Kendari mendukung penuh stop Bullying atau perundungan disekolah-sekolah di Ibukota Sulawesi Tenggara ini. Hal ini lantaran adanya beberapa kasus kejadian perundungan di sekolah-sekolah di Kota Kendari.
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari L M Rajab Jinik mengatakan, kasus bullying atau perundungan di sekolah-sekolah Kota Kendari ini harus dihentikan. Kalau perlu ada deklarasi stop bullying disekolah-sekolah diseluruh tingkatan.
“Kami mendukung penuh stop bullying atau perundungan pada jenjang pendidikan manapun. Sebab hal semacam ini sangatlah tidak layak terjadi disistem pendidikan yang ada di Kota Kendari, “jelasnya, pada kendariaktual.com, Minggu (28/7/2024).
Legislator asal Kecamatan Kambu dan Kecamatan Baruga ini menuturkan, pihaknya berharap seluruh stakeholder pendidikan bisa berkomitmen bersama untuk menghentikan perundungan yang saat ini marak terjadi. Dengan begitu, Kota Kendari tidak ada lagi kasus bullying ditemukan.
Terlebih lagi lanjutnya, saat ini Kota Kendari sedang gencar-gencarnya mempersiapkan meraih penghargaan kota layak anak kategori utama. Jadi praktek perundungan disekolah bisa diminimalisir bahkan dihilangkan.
“Kami dari DPRD Kota Kendari senantiasa mendukung pemerintah Kota Kendari untuk mempersiapkan program Kota Layak Anak ini. Tetapi Pemkot juga harus jeli melihat kasus-kasus yang terjadi di masyarakat yang bisa berdampak pada gagalnya meraih predikat kota layak anak,”ujarnya.
Adapun ditempat yang berbeda, Wakil Ketua DPRD Kota Kendari Samsuddin Rahim menyatakan, pengawasan dari para pendidik di sekolah menjadi ujung tombak dalam menghentikan praktek bullying di sekolah-sekolah.
Sebab dengan peran aktif yang dilakukan oleh para guru lanjut Politisi Partai Amanat Nasional ini, akan bisa menekan praktek bullying yang dilakukan oleh siswa pada rekannya di sekolah.
“Saya secara pribadi maupun secara kelembagaan sebagai anggota DPRD Kota Kendari tentunya menolak keras praktek bullying terjadi didaerah ini. Jadi peran seluruh pihak haruslah lebih dimaksimalkan lagi,”terangnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari Haslita menyatakan, pihaknya saat ini terus melakukan kordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Kendari terkait kasus-kasus Bullying yang terjadi di ibukota Sultra.
Selain itu juga tambahnya, saat ini peran dari seluruh stakeholder yang terkait dalam hal perlindungan anak terus dintensifkan. Dengan harapan, praktek bullying yang terjadi disekolah-sekolah bisa diantisipasi lebih dini dari sekarang ini.
“Dari catatan kami kasus bullying di Kota Kendari masih sangat minim. Tetapi hal ini tidak serta merta membuat kami berdiam diri, sebab kami terus melakukan sosialisasi stop bullying di sekolah, “tuturnya. (adv)