KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – DPRD Kota Kendari meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari untuk menfawasi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ibukota Sulawesi Tenggara ini. Sebab saat ini tercatat 288 kasus DBD terjadi dan lima diantaranya meninggal dunia di Kota Kendari.
Ketua DPRD Kota Kendari Subhan mengatakan, Dinkes Kota Kendari sebagai instansi teknis hendaknya terus melakukan pengawasan terhadap wabah DBD. Daerah-daerah yang menjadi titik yang rentan DBD hendaknya harus menjadi perhatian khusus buat Dinkes Kota Kendari.
“Kalau kita mengacu pada data yang ada saat ini tentunya jumlah masyarakat yang terjangkit DBD sangatlah tinggi. Jadi kita tidak boleh menutup mata akan hal ini,”jelasnya, di ruang kerjanya, Kamis (16/7/2020).
Terlebih lagi saat ini musim hujan ungkapnya, berkembangnya nyamuk aides aigepty sangatlah cepat. Jadi haruslah diantisipasi sejak dini agar jumlah penderita tidak lagi bertambah.
“Pembagian bubuk abate dan pelaksanaan fogging haruslah intens dilakukan. Dengan begitu, kita bisa berharap tidak ada lagi masyarakat Kota Krndari yang terjangkit penyakit DBD,”ujarnya.
Subhan menuturkan, penanganan DBD di Kota Kendari ini sudah cukup baik dilakukan. Hanya saja perlu dilakukaan intensitas yang lebih agar pencegahan yang dilakukan dapat jauh lebih maksimal.
“Pencegahan lebih baik dilakukan sejak dini. Sebab jika kembali bertambah korban maka penilaian masyarakat ke Pemerintah terhadap penanganan DBD menjadi tiudak baik,”tuturnya.