Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Latih Pemandu Wisata Trekking

Kendari552 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari menggelar pelatihan bagi 40 orang pemandu wisata trekking yang digelar di salah satu hotel di Kendari, 23 sampai dengan 25 November mendatang.

Kegiatan ini dibuka Asisten II Pemerintah Kota Kendari Susanti mewakili Wali Kota Kendari. Dalam sambutannya Asisten II mengatakan, kepariwisataan daerah dikembangkan agar mampu mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan citra daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal khususnya masyarakat di destinasi pariwisata, serta memberikan perluasan kesempatan kerja.

“Pengembangan kepariwisataan memanfaatkan potensi keragaman pesona keindahan alam secara arif dan
berkelanjutan, serta mendorong kegiatan ekonomi yang terkait dengan pengembangan budaya daerah,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, untuk mewujudkan tujuan kepariwisataan tersebut, perlu
memperhatikan indeks daya saing dan pengembangan kepariwisataan nasional yang bertumpu pada 14 pilar, diantaranya, lingkungan bisnis, keselamatan dan keamanan, kesehatan dan kebersihan/sanitasi, sumber daya manusia dan pasar tenaga kerja, kesiapan dan dukungan teknologi informasi, serta keterbukaan
terhadap internasional.

“Salah satu isu paling mendasar yang perlu
ditindaklantuji adalah peningkatan kapasitas dan kualitas tenaga kerja di sektor pariwisata, serta mendorong produktivitas tenaga kerja sektor pariwisata,” ujarnya.

Kota Kendari memiliki sejumlah potensi wisata alam, salah satunya, obyek wisata trekking taman hutan raya (tahura)
nipa-nipa yang berlokasi di Kecamatan Kendari Barat. Wisata ini, membutuhkan tenaga pemandu wisata trekking.

Wisatawan dapat melakukan perjalanan petualangan paket wisata alam yang menghadirkan sensasi sungguh luar biasa,
sungai mengalir dengan airnya yang jernih dan menyegarkan disela peluh keringat bercucuran sepanjang treking menembus
belantara pepohonan hutan yang rindang disepanjang jalur tracking.

Tracking adalah salah satu kegiatan outdoor dimana pelancong melakukan aktivitas berjalan kaki sebagai kegiatan rekreatif dan olahraga, pun bisa dapat dikatakan sebagai suatu perjalanan panjang yang dilakukan dengan berjalan kaki di suatu tempat yang tidak tersedia sarana transportasi pada
jalur yang dilalui dan berada di lingkungan yang menantang seperti berbukit atau pegunungan.

Jalur tracking untuk wisata
biasanya merupakan lokasi yang memiliki panorama indah dengan jalur yang sudah di buat secara alami atau yang biasa digunakan sebagai rute pejalan masyarakat setempat untuk beraktivitas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari Abdul Rifai mengatakan, kegiatan ini digelar untuk memberikan pengetahuan dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata
khususnya para pemandu wisata alam trekking di kota kendari.

Pelatihan ini, lanjut Abdul Rifai, digelar untuk dapat memenuhi standar kualitas keterampilan dan keahlian kerja yang menjadi syarat utama untuk
meningkatkan daya saing tenaga kerja di sektor pariwisata.

“Sasaran yang harus dicapai dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah, peserta mengetahui dan memahami dasar-dasar
kepemanduan wisata trekking
seperti merencanakan, mempersiapkan, dan memimpin perjalanan wisata trekking,” katanya.

Kemudian peserta mengetahui dan memahami prosedur pengelolaan
dan penanganan bahaya, serta mengetahui dan memahami interpretasi dalam pemanduan wisata trekking.

Penulis : Wahyu

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *