KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Sampai saat ini belajar dari rumah (BDR) masih tetap dilaksanakan, situasi pandemi Covid-19 di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang belum juga membaik menjadi alasan pemerintah untuk terus menunda pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka (PTM).
Dian, salah satu orangtua siswa SDN 35 Kendari, mengaku resah lantaran pemberlakuan BDR sejak awal pandemi membuat kemampuan belajar anaknya menurun drastis.
“Dengan belajar daring anak saya tidak fokus menerima pelajaran, lebih banyak bermain dari pada belajar. Dan saya sebagai ibu rumah tangga harus maksimal membagi waktu untuk semua itu, terlebih saya punya 2 orang anak yang sekolah. Otomatis saya harus mengajar 2 orang sekaligus,” keluhnya, saat ditemui awak media ini, Rabu (13/1/2021).
Menurutnya, penerapan PTM sangat membantu siswa dalam proses belajar optimal. Ia pun mengaku, tidak khawatir PTM dilaksanakan meski di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau soal Covid-19 kita serahkan saja sama Tuhan, asal tetap menerapkan Prokes ketat. Masa sekolah yang bersih di tutup, tapi pasar, tempat pesta dan keramaian lain di buka,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan, Ida. Menurutnya, proses BDR sangat tidak efektif bagi anaknya. Terlebih, ia yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang di pasar Lapulu, juga sangat kerepotan.
“Jaringan juga tidak memungkinkan, di tambah saya harus urus jualan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Kadang anak saya nanti ulangan baru efektif belajar, yah kalau bisa sekolah adakan saja PTM biar kita para ibu-ibu tkda pusing pikirkan anak-anak untuk belajar,” ujarnya.
Meski masih di tengah situasi pandemi Covid-91, baik Dian juga Ida berharap, sekolah dapat segera melaksanakan PTM, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 secara ketat. Hal itu sebagai upaya untuk tetap menjaga keterampilan para siswa, serta kemampuan belajar siswa yang lebih optimal.
Reporter: Rabi
Editor: Randi Ardiansyah