6 Cara Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa di Tengah Pandemi Covid-19

Ramadan376 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Puasa di tengah pandemi Covid-19 memungkinkan orang lebih rentan mengalami bau mulut. Pasalnya, puasa di tengah pandemi Covid-19 mengharuskan setiap orang yang beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan masker. Penggunaan masker ditambah puasa membuat seseorang memiliki risiko dobel terkena bau mulut.

Dilansir dari Gulf News, penyebab bau mulut saat puasa dipengaruhi kondisi mulut yang kering tanpa asupan air selama berpantang makan dan minum. Selain itu, menggunakan masker dalam waktu lama juga bisa membuat mulut kering. Hal itu disebabkan, orang cenderung lebih banyak membuka mulut untuk bernapas saat mengenakan masker dengan benar.

Dengan kondisi mulut yang lebih kering, produksi air liur yang bertugas menetralkan asam di mulut ikut berkurang. Dampaknya, kadar keasaman rongga mulut jadi tidak seimbang, bakteri lebih rentan berbiak di sekitar mulut, dan menyebabkan bau mulut. Namun, perlu diingat penggunaan masker selama pandemi Covid-19 merupakan salah satu cara utama mencegah penularan virus corona.

Bagi yang sedang menjalankan ibadah Ramadhan, jangan khawatir berlebihan. Berikut cara menghilangkan bau mulut saat puasa di tengah pandemi Covid-19:

1. Hindari kafein Tips agar tidak bau mulut saat puasa salah satunya yakni batasi atau hindari asupan berkafein seperti kopi, teh, cokelat, soda, dll. terutama saat sahur. Asupan berkafein dapat merangsang tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak sepanjang hari. Dengan begitu, orang jadi lebih rentan terkena dehidrasi dan mulut kering. Selain itu, sejumlah orang yang sensitif kafein juga asam lambungnya cenderung naik setelah mengonsumsi asupan ini. Ketika asam lambung naik, kadar keasaman di mulut ikut meningkat dan lebih banyak bakteri biang bau mulut berkembang di sana.

2. Jaga kebersihan gigi dan mulut Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut selama Ramadhan bisa dimulai dengan menggosok gigi usai santap sahur. Tak hanya itu, agar hasilnya optimal, sempatkan untuk membersihkan lidah dengan lembut setelah gosok gigi. Dengan begitu, pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut bisa dikendalikan. Bagi penderita diabetes yang menjalankan puasa Ramadhan, ada baiknya tak hanya menggosok gigi dan lidah, tapi juga menggunakan obat kumur antibakteri tiga kali sehari. Bila perlu, bersihkan sela-sela gigi dengan benang khusus di malam hari. Langkah pembersihan sela-sela gigi ini baiknya dilakukan setelah menyikat gigi dan menggunakan obat kumur antibakteri.

3. Ganti masker setiap empat jam sekali Sesuai pedoman kesehatan, masker perlu diganti setiap empat sampai enam jam sekali, termasuk saat puasa Ramadhan. Masker yang sudah terlalu lama digunakan kondisinya cenderung lembab dan rentan terkontaminasi kuman. Pastikan setiap orang yang beraktivitas di luar rumah untuk membawa masker cadangan untuk mengganti masker yang sudah lembap karena napas. Jika Anda menggunakan masker sekali pakai, buang masker bekas di tempat sampah khusus. Apabila Anda menggunakan masker kain, simpan masker di kantong khusus lalu segera cuci sampai bersih begitu tiba di rumah. Tujuannya, untuk mencegah pertumbuhan bakteri biang penyakit.

4. Cukupi kebutuhan cairan Mencegah mulut kering dan dehidrasi adalah kunci agar tidak bau mulut saat puasa. Pastikan Anda minum cukup banyak cairan selepas buka puasa sampai sahur. Cukupi kebutuhan cairan dengan minum setidaknya delapan gelas atau dua liter air per hari. Air putih adalah pilihan cairan terbaik saat puasa dan zat yang mudah diserap tubuh. Selama puasa, Anda bisa mengatur pola konsumsi air putih dengan dua gelas saat membatalkan puasa, empat gelas setelah salat magrib sampai lepas makan malam, dan dua gelas saaat sahur. Selain itu, konsumsi juga buah-buahan dan sayur yang banyak mengandung air. Hindari terlalu banyak minum minuman manis karena bisa menyebabkan masalah kesehatan lain.

5. Jaga pola makan sehat Tips agar tidak bau mulut saat puasa juga perlu melibatkan pola makan sehat dan seimbang. Hindari segala jenis karbohidrat olahan, makanan tinggi garam, gula, dan lemak tak sehat. Karbohidrat olahan banyak ditemukan dalam makanan kaleng, makanan olahan, dan makanan siap saji. Jenis makanan tersebut dapat menyebabkan naiknya asam lambung dan memicu pertumbuhan bakteri di mulut. Makanan seperti gula, tepung terigu, kue kering, es dengan segala sirup, kudapan manis juga perlu dihindari karena menyebabkan kadar gula darah melonjak. Hal itu, juga bisa menyebabkan rongga mulut menjadi lebih asam. Sedangkan makanan tinggi garam seperti daging olahan, aneka saus, keripik, kerupuk, dll. dapat meningkatkan kandungan natrium dan mengganggu keseimbangan elektrolit. Imbasnya, tubuh dapat lebih rentan terkena dehidrasi, mulut jadi lebih kering, dan gampang bau mulut. Sementara itu, gorengan dan makanan tinggi lemak bisa mengganggu pencernaan dan menyebabkan kadar keasaman rongga mulut meningkat. Dampaknya, mulut jadi rentan terinfeksi dan lebih mudah terkena masalah bau mulut.

6. Setop merokok Jika saat ini Anda masih merokok, puasa bisa jadi momentum tepat untuk latihan setop merokok. Merokok bisa meningkatkan kadar keasaman di mulut dan memicu bau mulut. Terlebih jika perokok menggunakan masker di siang hari. Bau mulut yang terasa jadi lebih parah. Untuk itu, cara agar mulut tidak bau saat puasa perlu melibatkan komitmen untuk setop merokok. Tak hanya untuk bau mulut, namun demi kesehatan secara keseluruhan.

Sumber : Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *