KENDARIAKTUAL.COM, ANDOOLO – Kantor Balai Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar orientasi pendataan keluarga tahun 2021. Kegiatan ini digelar di Desa Pombulaa Jaya. Jumat (19/3/2021).
Kegiatan Orientasi pendataan keluarga kecamatan konda digelar dengan mematuhi protokol covid-19. Dibuka langsung oleh Camat Konda, Asdiana, SE, didampingi Koordinator KB Kecamatan Kasmawati, Penyuluh KB Ahli Muda Kecamatan Konda Paskaria Bita Bangapadang.S.Si dan Kepala Desa Pombula Jaya, Jafar. Sasaran pendataan keluarga tahun 2021 ini terdiri dari keluarga dan keluarga khusus.
Penyuluh KB Ahli Muda Kecamatan Konda Paskaria Bita Bangapadang. S.Si mengatakan, orientasi ini digelar selama dua hari, diikuti sebanyak 59 orang kader pendata se-Kecamatan Konda terdiri dari 17 Desa. Pendataan keluarga akan dimulai sejak awal april hingga 31 mei mendatang yang digelar secara nasional melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) lima tahun sekali.
“Pendataan keluarga adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan pemanfaatan data demografi, data KB dan data kesehatan keluarga juga anak,” kata Paskaria saat diwawancarai disela kegiatan orientasi berlangsung.
Paskaria menerangkan, manfaat dari pendataan keluarga ini yakni diperolehnya data basis keluarga dan anggota keluarga yang dapat memberikan gambaran secara tepat dan menyeluruh keadaan di lapangan sampai ke tingkat keluarga tentang hasil-hasil pelaksanaan program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga yang dapat digunakan untuk kepentingan operasional.
“Selain itu menjadi peta sasaran intervensi program bangga kencana dan program pembangunan, penentuan program dukungan yang sesuai serta pengukuran indikator kinerja utama sasaran strategis keluarga yaitu kependudukan, KB, pembangunan keluarga dan stunting,” paparnya.
Dalam orientasi ini, para kader pendata dibekali metode pengumpulan data melalui metode sensus melakukan kunjungan dari ke rumah. Pengumpulan data menggunakan formulir dan smartphone keduanya memiliki indikator pengisian yang terdiri dari kependudukan, KB, Pembangunan Keluarga dan Stunting.
“Atas dasar itulah perlu dilakukan pembekalan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan bagi para kader yang akan melakukan pendataan keluarga tersebut,” terang Paskaria.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, camat Konda Asdiana selaku perwakilan pemerintah kecamatan turut mendukung program BKKBN tersebut. Ia meminta kepada seluruh kepala desa diwilayah itu untuk memberikan ruang kepada para penyuluh dan petugas lapangan KB sebagai ujung tombak pelaksanaan program bersama-sama Kader KB serta masyarakat untuk menyukseskan pendataan keluarga pada tahun 2021 ini.
“Jangan sampai ada masyarakat yang menolak di data, makanya saya minta peran kepala desa untuk turut membantu menyukseskan program ini dilapangan,” ujar Asdiana.
Asdiana mengatakan, para petugas pendataan dalam menjalankan tugas dilapangan dilindungi oleh undang-undang. Untuk itu ia berharap, program ini dapat berjalan lancar dengan tetap menjaga protokol covid-19.
Reporter : Ari
Editor : M Rasman Saputra