KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Kemajuan peradaban, industri dan teknologi saat ini menuntut para siswa dan juga guru untuk cakap dan terampil dalam menggunakan berbagai platfrom digital sebagai pendukung proses belajar mengajar di sekolah.
Yani Sujaya Koordinator Pelaksana Lapangan Tular Nalar 24 Kota di Indonesia mengatakan, Sebagai salah satu program cetusan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Kurikulum Tular Nalar adalah bentuk komitmen untuk memberikan edukasi dan pengetahuan bagi para guru dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan literasi digital.
“Dengan adanya pelatihan online literasi digital bagi guru ini semoga bisa menjadi awal kita untuk bergerak lebih jauh. Dan ilmu yang di dapatkan Bapak/Ibu guru dapat di terapkan dan diajarkan kembali kepada para anak-anak muridnya,” ungkap dia saat di hubungi kendariaktual.com Kamis (11/3/2021).
Sementara itu di hubungi secara terpisah, Darwaty dan Hasryanti guru sekaligus peserta dalam pelatihan mengatakan, kurikulum literasi digital dirasa perlu diimplementasikan kedalam kurikulum pembelajaran di sekolah.
“Kurikulum seperti ini kiranya dapat di implementasikan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah. Dengan kurikulum seperti ini dapat membuka pikiran masyarakat luas tentang penyebaran dan cara mengantisipasi hoax,” ujar Darwaty dan Hasryanti.
Besar harapan mereka agar kedepan semakin banyak bentuk pelatihan dan edukasi dalam memberantas perluasan penyebaran hoax.
“Alhamdulillah sangat bermanfaat sekali, semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan bisa di implementasikan dalam kurikulum belajar. Agar para siswa dapat menjadi generasi yang cerdas dalam memilih informasi terkait ilmu pengetahuan,” ungkapnya.
Reporter : Erviana Hasan
Editor : M Rasman Saputra