KENDARIAKTUAL.COM, ANDOOLO – Sejumlah masyarakat di Kabupaten Konawe Selatan mengeluhkan proses pembelajaran daring. Hal ini terungkap saat reses anggota DPRD Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Nadira dan beberapa anggota lainnya di daerah pemilihan III, akhir pekan ini.
Menyikapi hal tersebut anggota DPRD Kabupaten Konsel Nadira mengatakan, kondisi wilayah yang terpencil, tidak adanya jaringan dan kurangya literasi internet para orang tua untuk mengoperasikan telepon cerdas masih menjadi kendala utama.
Selain itu katanya, sebagian besar masyarakat yang ditemuinya saat reses mengaku tak mampu membeli telepon berbasis android untuk mendukung peserta didik menerima materi pelajaran.
“Dalam reses yang saya lakukan kami mendapatkan keluhan masyarakat terkait pembelajaran daring. Ini disebabkan masyarakat yang tidak mampu membeli handphone android dan ada juga sudah mampu membeli handphone tetapi tidak mampu menggunakannya,”jelasnya, pada kendariaktual.com, Minggu (28/2/2021).
Kendala lain yang ditemukannya, ada beberapa ibu-ibu yang tidak bisa membaca sehingga tidak bisa mengajarkan anaknya baca tulis. Kondisi seperti ini haruslah disikapi sebab hal ini akan bisa menghasilkan anak yang buta baca dan tulis.
Nadira menyebut beberapa desa yang memiliki kendala jaringan, diantaranya Desa Alakaya, Ululakara, Wawouru dan beberapa desa yang ada di kecamatan Baito.
“Jadi selama proses belajar Daring diterapkan, mereka harus mencari titik yang memiliki jaringan bagus, padahal mereka dilarang berkerumun,” paparnya.
Persoalan jaringan internet di Konsel memang masih menjadi persoalan masyarakat disebagian besar dwilayah itu. Daerah yang terdiri dari 336 desa tak miliki sebaran jaringan yang merata sebab sebagian besar kondisi dataran daerahnya berbukit. Merespon hal ini, Ketua DPD partai PAN Konsel ini berjanji, DPRD setempat akan mengupayakan hal ini ke pemerintah pusat untuk mencari solusinya.
“Karena ini kebijakan nasional kami akan konsultasi ke kementrian terkait masalah persoalan belajar daring ini agar bisa di beri kebijakan. Seperti, khusus anak murid kelas satu bisa belajar tatap muka. Termasuk, kami meminta kepada pemerintah pusat melalui Kominfo untuk di siapkan BTS (Base Transceiver Station) atau tower jaringan yang areanya masih belum memadai,” ungkapnya.
Reses DPRD konsel di Dapil tiga digelar di sepuluh titik yang dimulai dari tanggal 12 hingg 20 februari. Selain persoalan pendidikan DPRD setempat juga menerima keluhan insfrastruktur jalan, pengairan serta fasilitas pertanian. Nadira bersama rombongan lainya diantaranya Ansari Tawulo, Sabri Taridala, Andi Achmad, Arno Silondae, Sutiono, Marwan, A.Haris, Erman serta Syaripudin Pariwusi kesemuanya merupakan anggota DPRD dari Dapil tiga.
Reporter : Ari
Editor : M Rasman Saputra