Perpustakaan Internasional, Destinasi Wisata Edukasi yang Ramah Bagi Disabilitas

Berita1159 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Bila sesuai jadwal, Perpustakaan bertaraf Internasional rancangan Gubernur Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas yang dikerjakan oleh Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang, bakal di resmikan pada Agustus 2021. 

Dibangun di eks Taman Budaya Kota Kendari, pemancangan batu pertama perpustakaan dilakukan pada Senin, 5 Agustus 2019. Proses pemancangan dilakukan setelah proses tender pembangunan perpustakaan selesai dilaksanakan pada 17 Juni 2019.

Perpustakaan tersebut menjadi salah satu proyek strategis Pemprov Sultra di bawah kepemimpinan Gubernur Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas. Perpustakaan internasional ini dirancang tidak hanya menjadi pusat baca bagi masyarakat Sultra, khususnya Kota Kendari, tetapi juga diproyeksikan menjadi wisata edukasi.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang, Pahri Yamsul. Menurutnya, konsep wisata edukasi sengaja dipilih untuk meningkatkan minat masyarakat maupun pelajar mengunjungi perpustakaan.

Bahkan, gedung setinggi tujuh lantai itu tidak hanya didukung sarana dan pra sarana yang mempuni. Juga dibangun ramah bagi disabilitas di Kota Kendari, yang ingin menikmati kemegahan bangunan Perpustakaan bertaraf Internasional tersebut. 

“Kita buat senyaman mungkin, tidak hanya bagi masyarakat yang sehat secara fisik tapi juga bagi teman-teman disabilitas,” ungkap Pahri Yamsul. 

Untuk pembangunan gedung perpustakaan internasional ini, kata Pahri, pihaknya  juga melibatkan rekomendasi Tenaga Ahli Bangunan (TABG) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari. Hal itu dilakukan lantaran aturan pembangunan gedung 7 lantai harus melalui rekomendasi dari TABG.

Ketgam: Grand desain Perpustakaan Internasional

Perpustakaan yang disebut-sebut dirancang seperti perpustakaan pada Harvard Library ini nantinya, akan memiliki 7 lantai dengan konsep inviting people, yakni bagaimana mengundang orang untuk hadir di perpustakaan, mengakomodir kebutuhan masyarakat dengan menyiapkan ruang dan suasana yang nyaman.

Pada lantai satu perpustakaan ini, pengunjung tidak akan menemukan buku. Pada lantai satu akan terdapat loker, layanan Online Public Access Catalog (OPAC) atau layanan penelusuran, layanan keanggotaan, layanan sirkulasi, cafetaria, serta zona promosi budaya baca.

Lantai 2 akan terdapat ruang teater, ruang buku cadangan, rumah edukasi narkoba, ruang belajar atau ruang internet, ruang baca anak, ruang baca lansia dan disabilitas, serta musala.

Lantai 3 terdapat ruang rapat, ruang seminar dan ruang baca monografi dan lantai 4 terdapat ruang publik terbuka, ruang koleksi berkala, ruang koleksi referensi, ruang koleksi deposit, ruang server, serta ruang pengolahan bahan perpustakaan.

Di lantai 5 terdapat layanan naskah kuno, ruang konservasi, layanan audio visual, executive lounge, dan ruang publik. Lantai 6 khusus perkantoran, serta lantai 7 terdapat ruang fumigasi, ruang baca terbuka, serta cafe baca.

Tidak hanya itu,  perpsutakaan ini juga nantinya akan memberikan kebebasan terhadap setiap orang yang berkunjung ke perpustakaan itu. Setiap pengunjung bisa melakukan apa saja sesuai dengan keinginan masing-masing, dan akan mendapat banyak batasan serta larangan. Hal itu agar para pemustaka memperoleh kenyamanan dalam bekerja.

Dengan ditunjang sarana dan prasarana yang mempuni, seperti kursi baca yang telah didesain seperti bentuk sofa agar bica membaca lebih santai, ruangan terbuka untuk berkegiatan seperti mengadakan pertemuan komunitas dan lain sebagainya.

Konsep lain yang juga diusung oleh perpustakaan ini yakni “coworking place, yakni di mana masyarakat dapat bekerja di perpustakaan yang ditunjang dengan fasilitas internet kencang, ruang pertemuan dan suasana nyaman serta sumber informasi yang beragam.

Perpustakaan modern ini sendiri mulai dibangun pada Juli 2019 lalu oleh Dinas Cipta Karya dan Bina Konstruksi Sultra. Diperkirakan Desember 2020 kunci sudah bisa diserahkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra, sehingga pada 2021 sudah bisa digunakan.

Guna pengembangan perpustakaan internasional ini, Gubernur Ali Mazi mengunjungi langsung perpustakaan umum Boston Public Library (BPL), yang terletak di pusat Kota Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS), pada Minggu, 13 Oktober 2019. Ali Mazi berkesempatan mengunjungi seluruh bagian perpustakaan dalam kunjungannya ini.

Di sana, Ali Mazi melihat secara langsung konsep perpustakaan umum milik BPL, mulai dari sistem pelayanan buku, basis data, ruang baca terbuka, konstruksi dan arsitektural, hingga pelayanan publik lainnya seperti cafeteria dan restaurant di perpustakaan.

Hal lain yang dikagumi Ali Mazi yakni arsitektur dan pemeliharaan bangunan, informasi historis dari perkembangan sejarah daerah, serta pelakunya terekam baik dalam perpustakaan.

Tidak hanya itu, Ali Mazi bersama rombongan juga berkesempatan berdialog dengan Manajer Pelayanan Perpustakaan Umum BPL, Anna Fahey-Flynn yang menjelaskan sistem dan konten pelayanan Perpustakaan Umum Boston.

Hasil diskusi inilah yang akan menjadi bahan bagi pengembangan perpustakaan internasional. Utamanya dalam pengembangan perpustakaan, dengan menekankan aspek-aspek penguatan sistem pelayanan yang terintegrasi antar semua lini pelayanan, kelengkapan pelayanan yang melayani seluruh kelompok umur (seperti remaja dan anak-anak), dan penggunaan ruang perpustakaan yang nyaman.

Perpustakaan Umum Boston (BPL) sendiri merupakan salah satu perpustakaan umum yang besar dan tertua di Amerika Serikat. Berdiri sejak tahun 1848, hingga saat ini, BPL telah memiliki koleksi 24 juta volume dan sumber pustaka digital elektronik.

Pembangunan tahap awal perpustakaan bertaraf internasional itu mulai dikerjakan, 5 Agustus 2019, dengan anggaran Rp20 miliar dan telah rampung November 2019 lalu, lebih cepat satu bulan dari target awal Pemerintah Provinsi Sultra.

Meski berjalan cepat, Pahri mengaku dirinya tetap menekankan kepada pihak kontraktor agar tetap melakukan pengerjaan secara terstruktur dan berkualitas. Ia pun optimis pembangunan perpustakaan bertaraf internasional atau mega proyek pasangan Gubernur Sultra Ali Mazi dan Lukman Abunawas dapat terlesaikan lebih cepat dari target yang ada.

“Perpustakaan internasional ini mengadopsi beberapa perpustakaan besar di Amerika Serikat baik itu Harvard University maupun Boston University. Jadi sangat berpeluang untuk meningkatkan minat baca masyarakat Sultra, apalagi ada pemanfaatan teknologi modern di sana seperti wifi serta kenyamanan pembaca menjadi prioritas,” jelasnya.

Pada pembangunan tahap dua ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menggenjot pengerjaannya. Meksi terkendala dengan adanya wabah Covid-19, namun pekerjaan mega proyek ini terus berjalan. Bahkan para pekerjanya telah dilengkapi alat pelindung diri (ADP). 

Pahri menjelaskan, pengerjaan tahap dua ini bakal menelan anggaran sekitar Rp70 miliar yang bersumber APBD Sultra tahun 2020. Dengan sisa bangunan yang akan dikerjakan, yakni sebanyak 3 lantai. Secara keseluruhan, perpustakaan internasional bakal menelan anggaran senilai Rp100 miliar.

“Pembangunan fisik perpustakaan internasional sudah rampung 100 persen, untuk tahap satu itu sebanyak 4 lantai. Nah tahap dua ini sisanya yakni 3 lantai, jadinya nanti 7 lantai,” kata Pahri.

Pembangunan fisik tahap awal perpustakaan bertaraf internasional di Kendari, telah rampung dikerjakan. Bahkan pembangunan tahap awal dikerjakan lebih cepat dari target awal. Anggaran yang digunakan pada tahap awal yakni sebesar Rp20 milliar yang juga bersumber dari APBD Sultra.

Tidak hanya akan menjadi pusat baca, bagi masyarakat Kota Kendari khususnya para pelajar. Perpustakaan yang rencananya akan dibangun 7 lantai itu juga diproyeksikan menjadi tempat wisata edukasi.

DPRD Sultra pun mendukung pembangunan perpustakaan bertaraf internasional ini. Dewan menyebut perpustakaan bertaraf internasional merupakan langkah maju yang direncanakan oleh pemerintah provinsi dan patut mendapat dukungan dari legislatif. (Adventorial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait