KENDARIAKTUAL.COM, BAUBAU – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) dihari kedua kunjungan di Kota Baubau, Sabtu (30/2/2021) meninjau lokasi pembuatan patung pahlawan nasional Sultan Himayatuddin atau lebih dikenal Oputa Yo Koo.
Ali Mazi mengatakan, untuk pembangunan patung Oputa Yo Koo ini Pemprov Sultra rencananya akan mengalokasikan anggara Rp 20 sampai dengan Rp 30 Milliar. Untuk 2021 ini Pemprov Sultra telah mengalokasikan anggaran untuk perencanaanya. Untuk 2022 mendatang Pemprov akan mengalokasikan anggaran pembangunan patung tersebut.
“Pembuatan patung ini rencananya akan dikerjakan oleh Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Bina Konsruksi. Untuk itu, saya harapkan seluruh kesiapan pembuatan patung ini bisa dilaksanakan dengan baik, “jelasnya, Sabtu (30/2/2021).
Selain itu Gubernur mengungkapkan, pembuatan patung pahlawan nasional Sultan Himayatuddin ini merupakan sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah provinsi Sultra atas jasa-jasanya dalam memerdekakan bangsa ini.
“Target kami pembangunan pembutan patung Sultan Himayatuddin ini bisa tuntas pada 2022 medatang, “ujarnya.
Pertemuan dengan Wali Kota Baubau
Usai meninjau lokasi pembuatan patung Sultan Himayatuddin, Gubernur Sultra Ali Mazi melaksanakan peretemuan dengan Pemerintah Kota Baubau. Dalam pertemuan tersebut Wali Kota Baubau AS Thamrin mempersentasekan konsep pembangunan Polima atau lima po.
Thamrin mengungkapkan, konsep polima kemudian ditranskonsep dengan pancasila. Bahwa polima merupakan 5 dasar membangun masyarakat Buton. Lima dasar terebut yakni, Po-bhinci-bhincikikuli (salimg toleransi) yang diintepretasikan sbg ketuhanan yang maha esa, Po-Maamasiaka (saling menyanyangi) diinterpretasikan sila kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab, po-meeaka (saling menanggung rasa malu dan berjiwa besar) diintepretasikan sila ketiga persatuan indonesia, po-angka angkataka (saling mengangkat harkat dan martabat) diintepretasikan sila keempat dan Po-piapiara (saling mengayomi) diinterpretasikan sila kelima keadilan sosia bagi seluruh rakyat indonesia.
Sementara itu Gubernur Sultra menuturkan, seluruh elemen pemerintah Kota Baubau hendaknya bisa mendukung konsep polima ini. Sebab kedudukan budaya dan falsafah tidak perlu disejajarkan dengan disertasi. Karena disertasi adalah sebuah konsep ilmiah yang kedudukannya sebagai sebuah dasar keilmuan.
“Konsep Polima ini hendaknya kita tidak perlu mempermasalahkannya. Jadi marilah kita bersama-sama mendukung konsep ini demi pembangunan daerah yang lebih baik lagi kedepannya,”ungkapnya.
Selain itu Gubernur menyoroti kedisiplinan pejabat dilingkup Pemerintah Kota Baubau. Sebab pertemuan yang dilakukan anatar Pempriv dan Pemkot Baubau justru anyak pejabat Pemkot Baubau yang tidak hadir.
Tinjau Lokasi Pembangunan Jembatan Buton – Muna
Usai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Baubau, Gubernur Sultra melakukan peninjauan lokasi pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Pulau Muna dan Buton di Kelurahan Palabusa Kecamatan Lea-Lea.
Dalam kunjungan ini Gubernur menyatakan, jembatan yang menghubungkan pulau Muna dan Buton ini merupakan program yang sangat baik. Dimana nantinya akan bisa menghubungkan dua pulau besar di Sultra.
“Program jembatan Buton – Muna ini sangatlah baik untuk pengembangan daerah jauh lebih baik lagi kedepannya. Jadi Pemprov Sultra akan terus melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat guna pembangunan jembatan ini,”jelasnya.
Selain itu Gubernur Sultra menghimbau, agar kepala OPD lebih kompeten dan loyal dalam menjalankan tugas. Salah satu kompetensi dan loyalitas adalah menangkap isu kunjungan kerja Gubernur menjadi sarana kolaborasi program dan kegiatan Kabupaten dan Provinsi.
“Perlunya kerjasama yang baik antara dinas provinsi dan kabupaten, sehingga pembangunan infrastruktur kabupaten dapat dilakukan secara secara bersama,”tuturnya.
Gubernur juag mennyampaikan, kehadiran 16 dirjen dari kemanterian kemaritiman dan investasi yang akan melakukan peninjauan aspal buton dalam progran pembangunan 1000 km jalan memggunakan aspal buton.
Gubernur Ziarah Kubur Ayahnya
Disela-sela kunjungan kerjanya, Gubernur Sultra Ali Mazi menyempatkan dirinya untuk melakukan ziarah di kubur ayahnya di Kabupaten Buton.
Setelah ziara dikubur ayahnya, mantan ketua DPW Partai Nasdem Sultra ini menyempatkan, melakukan peninjauan mesjid yang didirikannya didekat makam ayahnya.
Advetorial