KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Kepala Dinas Cipta Karya (Cikar) Tata Ruang dan Bina Konstruksi Sultra Pahri Yamsul membantah kalau kawasan Eks MTQ tidak memiliki manfaat.
Menurutnya, sejak diserahkan pengelolaan kawan Eks MRQ pada pertengahan 2019 lalu, pihaknya sudah melakukan pembenahan dengan maksimal pada lokasi tersebut.
Salah satu bukti pihaknya telah mengelola lokasi tersebut dengan baik ungkapnya, dengan kurun waktu 6 bulan saja Dinas cikar Tata Ruanh dan Bina Konstruksi Sultra sudah menghasilkan PAD Rp 190 juta.
“Kalau tidak bermanfaat itu tidak benar sebab dari sisi sektor PAD kami sudah menghasilkan Rp 190 juta sari target Rp 100 juta,” jelasnya, pada kendariaktual.com, Jumat (5/2/2021).
Selain itu terangnya, saat ini kawasan Eks MTQ Kendari ini digunakan setiap minggunya oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sultra melaksanakan senamkesegaran jasmani. Komunitas pejalan kaki pun melaksanakan aktivitasnya setiap minggu dilokasi tersebut.
Belum lagi lanjutnya, pada maret mendatang Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Indonesia (MI) Sultra akan menggelar kejuaraan nasional Muaythai di lokasi eks MTQ Kendari.
“Kawasan Eka MTQ ini selalu dijadikan tempat beraktivitas masyarakat jadi sekali lagi saya tegaskan tidak benar kalau kawasan ini tidak dimanfaatkan,”ungkapnya.
Terkait tudingan lokasi eks MTQ menjadi hutan, Pahri menuturkan, hal tersebut disebabkan anggaran pemeliharaan kawasan ini terbatas sejak pandemi covid 19.
Untuk mengatasi persoalan ini tambahnya, pihaknya melakukan pemotongan rumput dalam kurun waktu 3 bulan sekali. Dimana dalam sekali pemotongan ini menelan biaya Rp 19 juta.
“Jadwal pemotongan rumput di lokasi eks MTQ dilakukan pada Februari ini. Kami belum melakukan pemotongan rumput karena musim penghujan dan jika dipotong sekarang akan kembali tumbuh rumputnya,” tuturnya.
Penulis : M Rasman Saputra