Dedi Mushari, Antara Prestasi Tinju dan Tugas Sebagai Anggota Polri

Olahraga, Sosok1548 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Tak banyak yang tahu, Dedi Mushari, atlet tinju andalan Sulawesi Tenggara (Sultra) dulunya sangat suka terlibat perkelahian di jalanan. Namun, itulah yang justru mengantarkannya ke dunia tinju.

Saat itu, Dedi Mushari mendekam di dalam sel tahanan Provost Polres Kendari akibat terlibat perkelahian. Di dalam sel itu, pria kelahiran Makassar ini didatangi oleh seorang perwira menengah Polda Sultra yang mengarahkan dirinya agar menyalurkan kesukaannya “berkelahi” tersebut ke olahraga.

“Saat itu saya ingat Pak Revri Mathindas datang ke saya dan mengatakan agar saya berhenti berkelahi di jalan. Dia meminta saya untuk latihan bela diri agar keinginan saya berkelahi ini tersalurkan secara positif,” kenangnya.

Setelah keluar dari tahanan Provos Polres Kendari, Dedi Mushari langsung mendatangi tempat latihan karate yang ditunjukkan oleh Revri Mathindas. Tetapi karena harus berlatih dengan anak-anak membuatnya tidak bertahan lama.

Akhirnya Dedi Mushari mencoba berlatih tinju yang saat itu pemusatan latihannya di Lapangan Tembak Lakidende (sekarang Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra). Disitulah dia mulai merintis karirnya sebagai atlet tinju.

Berawal di Porprov X di Kabupaten Muna tahun 2007, Dedi Mushari pertama kali resmi naik ring tinju. Karena memang memiliki mental bagus, Dedi berhasil meraih medali emas. Menariknya lagi di perhelatan Porprov X tersebut tidak satupun lawan dari Dedi Mushari yang bisa bertahan lebih dari saru ronde.

Dedi Mushari, Antara Prestasi Tinju dan Tugas Sebagai Anggota Polri
DEDI MUSHARI – Dari hobi berkelahi di jalanan membuat sosok petinju Sulawesi Tenggara (Sultra) Dedi Mushari menjadi seorang atlet tinju yang memiliki prestasi nasional. (M Rasman Saputra/KENDARIAKTUAL.COM)

Sukses meraih medali emas di Porprov X, Dedi Mushari berhak mewakili tim tinju Sultra di ajang Pra PON di Bengkalis Riau. Sekali lagi dengan bermodalkan nyali besarnya Dedi Mushari kembali berhasil meraih tiket lolos ke PON XVII.

Kemenangannya kali ini pun diraihnya hanya dengan sekali pukul dan membuat lawannya kala itu yang berasal dari Banten tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Lolos ke PON XVII membuat ayah dari tiga orang anak ini semakin termotivasi untuk latihan. Namun, latihannya sedikit terganggu oleh cedera pergelangan tangan yang didapatkannya saat Pra PON.

Namun motivasi tinggi dan dukungan dari Pengprov Pertina Sultra membuat program latihan yang diberikan oleh duet pelatih Jhony F Waney dan Abdul Kadir saat itu bisa dijalaninya dengan maksimal.

Puncaknya pada PON XVII di Kalimantan Timur tahun 2008, Dedi Mushari menunjukkan bahwa modal nyali besar dan teknik tinju yang bagus bisa memberikan prestasi terbaik buatnya. Berlaga di pesta olahraga empat tahunan terakbar di Indonesia tersebut Dedi Mushari yang saat itu baru saja menikah berhasil menyumbangkan medali perunggu bagi kontingen PON Sultra.

Sepulang dari PON XVII, Dedi Mushari kembali aktif sebagai anggota Polri. Namun masa transisi yang terjadi di induk organisasi tinju Sultra membuat Dedi Mushari tidak bisa berangkat mengikuti Pra PON tahun 2011 dan berujung absennya dirinya di PON XVIII di Riau.

Dedi Mushari, Antara Prestasi Tinju dan Tugas Sebagai Anggota Polri
Dedi Mushari bersama mantan Kapolres Kendari AKBP Jemy JUnaedi

Empat tahun kemudian, Dedi Mushari kembali menguji peruntungannya untuk lolos ke PON XIX melalui ajang Pra PON tinju di Ambon 2015 lalu. Namun sayangnya Dedi yang sudah tampil maksimal harus terhenti di babak semifinal dan gagal meraih tiket ke PON XIX Jawa Barat.

Namun kegagalan di Ambon ini tidak membuat dirinya patah arang. Pada tahun 2017 namanya kembali berkibar dengan berhasil meraih medali perunggu di Kejuaraan Nasional Tinju Kapolri Cup di Jambi.

Memasuki penghujung karirnya sebagai petinju Dedi Mushari turun berlaga di Pra PON 2019 di Maluku Utara. Bertanding dikelas 91 Kg Dedi Mushari harus memupus impiannya untuk lolos ke PON XX di Papua, setelah pada ajang Pra PON hanya bisa masuk babak semifinal sedangkan untuk meraih tiket ke pesta olahraga terakbar di Indonesia tersebut minimal harus masuk babak final.

Untuk sekarang ini Dedi Mushari masih aktif berlatih tinju dan masih menargetkan untuk berlaga di Porprov XIV tahun depan di Kota Baubau dan Kabupaten Buton. Namun dibalik itu semua Dedi Mushari juga sudah mulai melatih atlet tinju muda Sultra.

“Saya menginginkan setelah saya masih ada atlet Sultra yang bisa meraih medali di PON. Untuk itu saat ini, saya aktif untuk melatih atlet-atlet muda didaerah ini, “tuturnya.

Biodata

Nama            : Dedi Mushari
TTL               : Makassar, 3 Juli 1980
Tinggi            : 175 Cm
Berat              : 91 Kg
Kelas              : Berat Putra (91 Kg ke atas)
Pelatih           : Azaeinaluddin dan Abdul Kadir
Pekerjaan      : Anggota Polri
Nama Istri     : Hasriah

Nama Anak :
1. Dhias Mozar Mushari
2. Afiqah Azzahrah Mushari
3. M Rafif Maulana Mushari

Prestasi :

Medali Emas Porprov X di Kabupaten Muna Tahun 2007
Medali Perunggu Pra PON di Bengkalis 2007
Medali Perunggu Kejurnas Sarung Tinju Emas di Bali 2008
Medali Perunggu PON XVII di Kalimantan Timur tahun 2008
Medali Emas Porprov XI di Konawe Selatan 2011
Medali Emas Porprov XII di Buton Utara 2014
Medali Perunggu Pra PON di Ambon 2015
Medali Perunggu Kapolri Cup di Jambi 2017

 

Reporter : Erviana Hasan
Editor : M Rasman Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar