KENDARIAKTUAL.COM, WANGI-WANGI – Dua kekuatan yang mendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Haliana-Ilmiati Daud (HATI).
Hamid mengungkapkan dua kekuatan itu adalah kekuatan dari masyarakat yang terintimidasi dan terkhianati.
“Ada dua kekuatan yang melawan hari ini, mereka adalah yang kalah pada pilkada 2015 lalu dan dianiaya maupun di intimidasi melalui program-program pemerintah yang tebang pilih, namun itu sudah resiko kalau kalah. Tapi yang paling gencar ini adalah mempertahankan harga diri pendukungnya yang terkhianati dan dibohingi. Sementara kemenangan besar kemarin itu ada di Kaledupa ini”ungkap pria yang berlatar belakang pembudidaya rumput laut sekaligus sopir rental itu, dalam kampanye dialogis di Desa Lefuto, Kecamatan Kaledupa, Kamis, (15/10/2020).
Kata Hamid, kemarin yang mengumbar janji, hadir kembali untuk menutupi janji sebelumnya yang hingga hari ini belum sama sekali direalisasi.
“Pembohong harus disingkirkan dari daerah ini. Belum tuntas janji-janji lalu, hari ini datang lagi untuk menutupi janji yang lama,”ucapnya.
Untuk itu ia menyampaikan kepada masyarakat Kaledupa agar lebih dapat menjaga harga diri dan jangan mau di khianati.
“Kaledupa ini tempatnya orang-orang yang cerdas, sehingga pada tanggal 9 Desember 2020 itu kita semua coblos paslon HATI dengan nomor urut 2,”ujarnya.
Ia juga menyampaikan jika pada pemilihan legislatif lalu, dirinya mencalonkan diri melalui partai Gerindra sebagai salah satu partai pengusung pihak sebelah karena DPP mengusung dan menyatakan dukungan ke paslon sebelah.
“Namun karena saya tidak mau mengkhianati orang-orang saya yang ada di pulau Gau Satoto ini, dan saya buktikan sekarang ini. Jadi kalau ada pendukung saya dihadapan saya saat ini, sampaikan kepada keluarga dan saudara-saudara kita agar bersama kita mendukung paslon HATI,”ungkapnya.
Ketika terpilih nantinya lanjutnya, pihaknya sangat berharap kepada paslon HATI, agar menepati komitmennya. Sehingga kedepannya kehidupan masyarakat Wakatobi bisa lebih baik.
Reporter : La Ode Suhardin
