KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari meminta pelanggannya untuk bersabar. Pasalnya, pompa tekan milik PDAM Kota Kendari 2 unit mengalami kerusakan dari 4 unit yang biasa beroperasi.
Direktur PDAM Kota Kendari Damin mengatakan, dua bulan ini PDAM Kota Kendari mengalami musibah. Musibah ini yakni, pompa pembangkit dan pompa tekan mengalami kerusakan. Akibatnya pengaliran air ke pelanggan menjadi terhambat.
Kondisi ini semakin diperparah katanya, dengan alat dua pompa yang rusak ini tidak ada di Kota Kendari. Untuk itu, pihkanya harus melakukan pemesanan ke Surabaya. Jadi hal inilah yang menjadi penghambat proses perbaikan dua pompa tersebut.
“Setelah dua pompa ini kami benahi, masalah yang kami lagi dapatkan. Dimana pipa transmisi kami yang ada di Anggolomoare putus total akibat tekanan air yang dihasilkan dari Pompa. Untuk itu kami berhentikan pelayanan air ke Kota Kendari kurang lebih selama 1 minggu,”jelasnya, di ruang kerjanya, Kamis (1/10/2020).
Tetapi untuk saat ini pengaliran air ke Kota Kendari tuturnya, sudah mulai kembali dialirkan, setelah pipa yang putus total di Anggolomoare berhasil dibenahi oleh PDAM Kota Kendari. Akan tetapi lanjutnya, pihaknya belum bisa mengalirkan air ke Pipa Transmisi tersebut dengan dua pompa karena kondisi tanahnya masih labil.
Namun begitu Damin menjamin, ketika kondisi tanahnya sudah bagus, maka pihaknya akan kembali mengalirkan air dengan menggunakan dua pompa sehingga pelayanan air di Kota Kendari bisa kembali normal seperti sebelumnya.
“Perlu diketahui hingga sekarang kami masih menggunakan satu pompa. Akibatnya pelayanan air bersih bagi pelanggan kami masih terhambat. Sebab debit air yang dihasilkan hanya 150 sampai dengan 170 liter perdetik. Kondisi ini berbeda ketika kami menggunakan dua pompa yang mampu menghasilkan air 297 liter per detik,” terangnya.
Kondisi inilah ungkapnya, menjadi kendala yang dihadapi PDAM Kota Kendari saat ini karena debit air yang diproduksi jumlahnya hanya setengah dari yang biasa dihasilkan saat kondisi normal.
Reporter : Rezky