Warga Punggolaka Keluhkan Banjir Lumpur Akibat Pembangunan Perumahan BTN

Headline305 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Sudah hampir tiga tahun, warga Kelurahan Punggolaka merasakan dampak yang cukup meresahkan akibat banjir lumpur yang datang setiap kali hujan turun.

Pembangunan perumahan BTN yang dimulai sejak 2023, ternyata turut menyebabkan masalah besar bagi warga sekitar.

Salah seorang Warga Punggolaka Santi mengatakan, ketika hujan deras luapan air mencapai bahu warga, disertai lumpur yang merusak fasilitas rumah dan mengganggu kegiatan sehari-hari.

“Dampak yang kami rasakan sangat mengkhawatirkan, mulai dari kerusakan tempat tidur yang basah, kursi dan kompor yang rusak, hingga WC yang tersumbat. Bahkan, banyak warga yang terpaksa makan di rumah tetangga yang lebih tinggi untuk menghindari genangan air,”jelasnya pada kendariaktual.com, Selasa (21/1/2025).

Diterangkannya, kondisi ini semakin parah saat musim hujan tiba, terutama di bulan Ramadan lalu. Banyak warga yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang karena harus sibuk membersihkan rumah dan menjemur barang-barang yang terendam banjir.

“Keluhan warga sudah disampaikan kepada pihak berwenang sebanyak tiga kali. Namun, tanggapan yang diterima sangat minim. Setelah aksi demonstrasi yang dilakukan, pihak wakil ketua DPRD, walikota, lurah, dan pengembang turun ke lapangan untuk melihat kondisi yang ada,”ujarnya.

Sebelumnya ungkap Santi, hanya pihak developer dan lurah yang datang, namun itu pun hanya sekali dan tanpa solusi yang memadai.

Bantuan yang diberikan oleh pihak pengembang pun dinilai tidak cukup. Warga menerima bantuan berupa beras 5 kg, Indomie 5 bungkus, dan minyak satu botol. Bantuan tersebut dirasa tidak memadai.

“Kami nilai tidak memadai karena yang dibutuhkan lebih dari sekadar sembako. Warga menginginkan bantuan berupa selimut, pakaian kering, dan obat-obatan, karena banyak barang yang rusak akibat banjir dan warga terutama anak-anak harus bergelut dengan kondisi yang kurang layak,”tuturnya.

Sementara itu warga lain Rusdi menulaskan, Solusi yang diusulkan oleh warga adalah pembangunan wadah retensi mini untuk menampung air yang datang bersama lumpur dari perumahan BTN.

“Kami berharap, dengan adanya wadah retensi mini tersebut, air dan lumpur dapat ditampung terlebih dahulu sebelum masuk ke permukiman warga, sehingga tidak menyebabkan kerusakan yang lebih parah.l,”tukasnya.

Selain itu ungkapnya, warga juga mengusulkan agar pihak pengembang lebih serius dalam memberi bantuan yang sesuai dengan kondisi yang ada, termasuk memberikan bantuan tempat tidur, selimut, dan obat-obatan yang lebih dibutuhkan warga.

“Saya berharap pihak developer lebih aktif turun ke lapangan, terutama saat hujan deras, untuk memastikan kolam retensi mini yang dibuat tidak mengalami kerusakan atau kebocoran. Dengan demikian, masalah banjir lumpur ini bisa diatasi dengan lebih baik, dan warga tidak lagi merasa resah dan khawatir kehilangan barang-barang,”tandasnya.

 

Reporter : Nerlin
Editor.     : Rasman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *