KENDARI AKTUAL.COM, TIRAWUTA – Baru-baru ini terunggah dimedia sosial akun grub Facebook (Fb) Kolaka Timur Watch sebuah surat tugas pemeriksaan khusus (pemsus) yang tujukan kepada Kepala Desa Talinduka, Kecamatan Dangia bernama Muhammad Nur atau yang lebih dikenal H Nure, terkait permasalahan dana desa (DD).
Surat tugas pemsus dikeluarkan oleh inspektorat Kolaka Timur (Koltim) tertanggal 27 Agustus 2020. Sebanyak tujuh nama diperintahkan untuk melakukan pemsus selama tujuh hari. Terhitung sejak tanggal 27 Agustus hingga 3 September 2020.
Mereka adalah Barwik Sirait(penanggungjawab), Muhammad Sadar (Ketua tim), Ansarullah, Fitriani Marhaes, Sriyanti dan Jusman masing-masing anggota.
Upaya pemeriksaan khusus terhadap Nure ini terkesan (disinyalir) sarat dengan kepentingan politik. Apalagi Nure sendiri adalah ayah kandung dari Wakil Bupati Koltim, Andy Marya Nur atau yang akrab disapa Merry. Sementara diketahui bersama, Merry merupakan bakal calon (balon) wakil bupati dari Samsul Bahri Madjid yang akan akan maju pada pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun ini.
Selain disinyalir sarat politik, isi surat tugas tersebut terbilang ganjil. Sebab yang menandatangi surat tugas Plt Inspektorat Koltim, Barwik Sirait, sedangkan nama dia juga tertera dalam surat tugas sebagai penanggungjawab tim pemsus. Mirip bahasa iklan, jeruk makan jeruk.
Lebih anehnya lagi, ditahun politik berjalan ini hanya Ayah Merry saja yang diberikan surat tugas untuk dilakukan pemeriksaan khusus untuk wilayah kecamatan Dangia.
H Nure yang dikonfirmasi melalui telepon mengaku siap untuk diperiksa oleh tim pemsus. “Kami selaku pemerintah yang paling bahwa siap menerima dan menunggu jika memang mau di pemsus,”katanya.
Mantan Kepala Desa Gunung Jaya ini menjelaskan, tujuan pemsus sendiri sangat baik,sebagai kontrol pengawasan terhadap dana negara yang telah diterima.
“Dengan pemsus dapat memberikan kami masukan dan pemahaman lebih dalam lagi soal pengelolaan dana desa. Baik itu secara administrasi maupun fisik (pembangunan infrastruktur). Dan itu bagian dari perhatian kepada pemerintah desa,”ujarnya.
Dikatakan, selama menjabat kepala desa Talinduka, rencana pemeriksaan seperti itu adalah kali pertama baginya.
“Kalau di kecamatan Dangia tidak ada yang saya tau. Tidak tau kalau se-Koltim apakah ada juga yang diperiksa khusus atau tidak ada,” paparnya.
Pantau di media sosial, rencana pemeriksaan terhadap Kepala Desa Talinduka ini penuh dengan kontradiksi. Sebagai besar warga net beranggapan bahwa pemeriksaan tersebut bermuatan politik. Bahkan ada yang mempertanyakan apakah itu bagian dari intimidasi, kriminalisasi, politisasi maupun diskriminasi.
Sebagian juga menganggap rencana Pemsus tidak profesional sebab tidak berlaku untuk semua desa. Ada pula warga net menyatakan siap mengawal permasalahan ini. Bahkan katanya, jika kekuasan dan hukum tidak dapat lagi berdiri pada tempatnya maka di moment pilkada ini akan terjadi pertumpahan darah dan air mata di bumi Koltim.
Reporter : Haswin Rangga
Bagus agar semua kepala desa koltim di periksa karna boleh jadi kasusnya sama dgn desa2 lain polisi harus turun usud