KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI, -Pernyataan Kepala Bappeda Kendari, Cornelius Padang yang menyebut penyebab banjir di Kemdari disebabkan proyek jalan provinsi tanpa drainase, mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul.
Pahri mengatakan, pernyataan Kepala Bappeda Kota Kendari tersebut tidak benar dan sangat tidak berdasar.
“Pertanyaan besar adalah jika banjir gara-gara pembangunan jalan provinsi maka berapa panjang di Kota Kendari jalan provinsi yang tidak bersaluran? yang banyak adalah jalan kota. Jalan Provinsi itu bisa dihitung bepara panjang semua,” kata Pahri.
“Banjir itu sumbernya dari mana? Seperti di jalan Lasolo, Jalan Teplan, Kampung Salo itu bukan jalan provinsi, dan di situ tidak jalan provinsi melainkan aliran sungai yang meluap, pertanyaannya mana jalan provinsi di lokasi banjir itu,” tanya Pahri.
Pahri menambahkan, penyataan Kepala Bappeda Kendari tidak berdasarkan data yang pasti. Selain itu jika melihat jalan yang dibangun Pemkot Kendari yakni Inner Ring Road sama sekali tidak memiliki drainase.
“Kami tidak apakah Kepala Bappeda Kendari ini salah ngomong atau data dari mana kami kurang paham. Dalam Kota Kendari ini banyak saluran berubah fungsi dan dipenuhi sampah. Dan masalah banjir ini Pemkot harus bertanggungjawab tidak harus main lempar tanggungjawab,” kata Pahri.
“Kami Meresa keberatan kalau banjir akibat pembangunan provinsi. Kami habis rapat, Pemprov Sultra dan Pj Wali Kota dan kesimpulannya harus saling mendukung untuk masalah banjir ini tidak boleh saling menuduh,” tukas Pahri.
Reporter : Intan
Editor : Rasman