KENDARIAKTUAL.COM, WANGI-WANGI – Pimpinan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra)
La Sara minta Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) Kabupaten Wakatobi agar
terus membembangkan teknologi.
Hal itu disampaikannya menyusul diraihnya Satyalancana Pembangunan yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Keppres) nomor 73/TK/Tahun 2020 kepada kepala LPTK Kabupaten Wakatobi, Akhmatul Ferlin, atas komitmen dan jasa-jasanya terhadap pembangunan negara di bidang kelautan dan perikanan. Karena peran aktifnya untuk berinovasi dalam menciptakan, dan mengembangkan alat berupa Teknologi WakatobiAIS (Wahana Keselamatan dan Pemantauan Objek Berbasis AIS).
“Inovasi lain terus dikembangkan agar LPTK Wakatobi memberi kontribusi besar mewujudkan Indonesia maju,”katanya melalui pesan WhatsApp, Kamis, (20/8/2020).
Menurut La Sara, teknogi radar pantai dan Automatic Identification System (AIS) itu
sangat berguna untuk pemantauan kegiatan illegal pemanfaatan sumberdaya perikanan (Illegal Fishing).
Yang marak dilakukan oleh kapal-kapal yang tidak mempunyai izin beroperasi di wilayah perairan Taman Nasional Wakatobi.
“Selain itu juga dapat memantau posisi kapal/perahu yang mengalami kecelakaan di perairan laut. Dengan demikian maka melalui teknologi ini, dapat diberikan pertolongan segera atas kecelakaan tersebut,”ujarnya.
Ia juga menyampaikan agar kerjasama dengan FPIK UHO yang selama ini sudah dilaksanakan pada bidang lain, perlu diteruskan dan ditingkatkan intensitasnya.
“Hanya dengan kerjasama saling menguntungkan, kita bisa menghasilkan output dan outcome yang baik. Ini masih dalam suasana Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 75, mari kita tingkatkan kepedulian kita membangun bangsa ini. Agar bangsa ini maju, sejahtera, dan adil dengan berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Melalui LPTK Wakatobi berkontribusi untuk Indonesia Maju,”harapnya
Teknologi Radar Pantai WakatobiAIS adalah alat yang dapat memantau pergerakan kapal di laut di sekitar wilayah perairan Taman Nasional Wakatobi, bahkan dapat menjangkau wilayah perairan laut Sultra.
WakatobiAIS bertujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, dan efisiensi navigasi dilaut bagi seluruh jenis dan ukuran kapal, khususnya untuk pemantauan kapal-kapal kecil dan tradisional yang tidak memiliki sumber pencatu tegangan.
Kepala LPTK Kabupaten Wakatobi Akhmatul Ferlin mengatakan WakatobiAIS adalah alat hasil kolaborasi dari LPTK dengan PT.247, yang merupakan bentuk dukungan bagi keselamatan nelayan tradisional di Indonesia serta memaksimalkan fungsi perangkat AIS Base Station di LPTK.
“Ada atau tidak ada penghargaan ini, kami akan selalu bekerja berinovasi dibidang teknologi kelautan. Semoga dengan anugerah Satyalancana Pembangunan Tahun 2020 ini membawa semangat baru dan motivasi untuk lebih baik lagi,”katanya melalui sambungan telepon.
Reporter : La Ode Suhardin