KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Warea Kelurahan Pondambea Kecamatan Kadia Kota Kendati meminta pelayanan air bersih diwilayahnya dibenahi. Pasalnya, pelayanan sir PDAM di Kelurahan tersebut tidak maksimal.
Salah seorang Warga Kelurahan Pondambea, Halim, meminta pemerintah Kota Kendari memperhatikan pelayanan air bersih. Sebab sejauh ini pelayanan air bersih khususnya dari PDAM Kota Kendari masih sangatlah tidak maksimal diterima oleh masyarakat.
“Tolong, pemerintah lebih memperhatikan dan memaksimalkan pelayanan air bersih. Bagaimana tidak selain jarang mengalir, jika pun mengalir airnya keruh. Kondisi ini tentunya menjadi permasalahan yang kami hadapi saat ini,” tuturnya.
Selain air bersih, Halim juga meminta perbaikan infrastruktur seperti drainase dan paving block. Warga Kelurahan Pondambea ini pun meminta penataan pohon. Drainase ini sangat penting sebab ketika musim hujan rumah warga banyak yang tergenang akibat drainase yang tidak berfungsi dengan baik.
“Program Kendari terang diharapkan bisa segera masuk di kelurahan ini, karena jujur saja di lingkungan masih minim penerangan, sekitar 70 hingga 80 titik lampu yang dibutuhkan,” kata Halim.
Disamping itu usulan warga, Kantor Lurah Pondambea perlu mendapat bantuan berupa atap. Pasalnya, sudah puluhan tahun belum pernah tersentuh bantuan tatap.
“Kami berharap melalui reses ini kantor lurah Pondambea menjadi salah satu perhatian yang mesti menjadi prioritas untuk bisa dibenahi. Dengan begitu akan bisa meningkatkan pelayanan ke masyarakat, “ungkapnya.
Menyikapi usulan Warga ini Ketua DPRD Kota Kendari Subhan menuturkan, diakui pelayanan air bersih yakni PDAM Kendari belum maksimal. Sehingga warga meminta adanya sumur bor. Sayangnya, beberapa tahun kedepan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tidak memprogramkan hal tersebut.
“Sejalan dengan itu, terkait air bersih pemerintah sudah bekerjasama dengan pihak ketiga yakni PT. Adhi Karya untuk pembangunan instalasi baru air bersih di Kota Kendari. Bahkan sudah disepakati angkanya sebesar Rp 384 miliar,” jelas dia.
Pasalnya, sambung dia, jika diperbaiki instalasi yang lama, berarti harus merusak infrastruktur lainnya seperti jalan. Dari itu, Pemkot berdasarkan hasil konsultasi, lebih baik membangun instalasi baru, sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang, dengan anggaran tersebut sudah bisa menangani kebutuhan air bersih di Kendari sekitar 70 persen. Artinya, 30 persen ada ditangan PDAM. (Adv)