KENDARIAKTUAL.COM, TIRAWUTA – Kabut duka menyelimuti pasangan balon bupati dan wakil bupati Kolaka Timur, Samsul Bahri Madjid-Andi Merya Nur dan simpatisan. Salah seorang sahabat juang kedua pasangan ini bernama Dertinus tutup usia, pada Rabu (19/8/2020).
Dertinus meninggal dunia akibat sakit. Ia menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 05.02 Wita, di rumah sakit umum Kabupaten Konawe. Almarhum sempat menjalani perawatan selama 4 hari.
Dertinus meninggalkan seorang istri bernama Asiu, seorang bidan yang bertugas di Puskesmas Tirawuta.Ia pula meninggalkan lima orang anak, dan tiga orang cucu.
Sejumlah kerabat, sahabat dan rekan se-kantor almarhum hadir,dan mengantar sampai ke tempat istrahat yang terakhir.
Jenazah almarhum dikebumikan di belakang rumah pribadinya, selepas Dzuhur.
Samsul Bahri bersama istri serta simpatisan tampak melayat di rumah duka yang terletak di Desa Orawa, Kecamatan Tirawuta. Mereka (SBM dan simpatisan) hadir untuk memberikan ucapan belasungkawa dan duka cita mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Kami berharap semoga keluarga yang ditinggal almarhum diberi kekuatan kesabaran atas kepergian beliau menghadap Sang Khalik. Semoga pula, arwah almarhum tenang di sisi-Nya. Kami dan simpatisan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian almarhum,” kata Samsul Bahri.
Semasa hidup, Dertinus pernah menjabat sebagai Camat Lalolae. Terakhir, jabatan almarhum adalah Kepala Bidang Konsumsi dan Pengagarekan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kolaka Timur.
Selamat Jalan Pejuang Perubahan
Kepergian Dertinus begitu menyayat kalbu simpatisan pasangan SBM. Banyak diantara simpatisan yang tak menyangka almarhum secepat itu meninggalkan mereka untuk menemui Sang Khalik selamanya.
Ada begitu banyak kisah dan kenangan yang hingga kini masih membekas dalam ingatan simpatisan. Ia dikenal sebagai sosok pemberani dalam memberikan dukungan terhadap perjuangan SBM. Meskipun statusnya adalah seorang Aparat Sipil Negara (ASN).
Keberanian yang ada dalam jiwa raga Dertinus itu didasari oleh dorongan akan perlunya perubahan di tanah kelahirannya.
Sebagai anak Koltim, ia merasa prihatin dan terpanggil untuk melakukan perubahan atas kepemimpinan pemerintah yang ada saat ini. Utamanya, perubahan infrastruktur pembangunan serta sistem tata kelolah pemerintah yang dipimpin Tony Herbiansyah.
Baginya, pasangan SBM merupakan pasangan calon yang bisa membawa perubahan pada Koltim ke depan.
Almarhum cukup dikenal ramah, santun dan bersahaja. Semua relawan SBM menjadikannya sebagai sahabat sejati.
“Beliau orangnya baik, saya kenal beliau sudah lama. Masih menjabat camat Lalolae saya sudah kenal beliau dan keluarganya. Beliau orang yang suka bercanda,”kata salah seorang simpatisan SBM bernama Hajirah Razak.
Anto, seorang simpatisan juga mempunyai sepenggal kisah bersama Dertinus.
“Satu hari sebelum jatuh sakit, saya sempat bercanda dengan almarhum.Beliau berkata bahwa dirinya sudah tua dan sudah tak kuat lagi begadang. Saya bilang sama beliau, begitu memang kalau orang sudah tua. Beliau hanya tersenyum malam itu dan langsung pamit pulang, “tuturnya.
Manusia hanya bisa merencanakan. Semuanya ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Keinginan kuat Dertinus melihat perubahan kepemimpinan dimasa hidupnya kandaslah sudah.
Pejuang perubahan Koltim itu telah kembali kepada Sang Pencipta untuk selamanya diusia 55 tahun. Semoga apa yang menjadi impian Dertinus dapat terwujud. *
Reporter : Haswin Rangga