KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP SPAM), melakukan review terhadap Feasibility Study (FS) rencana pengembangan PDAM Tirta Anoa Kota Kendari, yang akan dijalankan ke depannya melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Rapat virtual ini dipimpin langsung Sekretaris Daerah Kota Kendari Nahwa Umar.
Direktur PDAM Kota Kendari Damin menjelaskan, PDAM Tirta Anoa telah menerima dokumen studi kelayakan (FS) dari salah satu pemrakarsa yaitu PT Adhi Karya. Dari hasil review sementara dari BPP SPAM yang dilakukan secara daring (online), sejumlah masukan diberikan pada PDAM Kota Kendari, salah satunya tentang tarif dasar air yang masih dinilai mahal. Menurutnya saat ini tarif air yang berlaku di PDAM tirta Anoa sebesar Rp5500 per meterkubik.
“Hasil review ini, mereka meragukan tentang tarif air curah Rp 6500, itu masih tinggi sehingga perlu dikaji ulang, yang kedua mengenai jaringan yang mereka bangun sudah sesuai, seperti Amdal dan SIPA (Surat Izin Penguasaan Air). Mereka (BPP SPAM) berharap semua ini sudah lengkap sebelum kerjasama dimulai,” jelasnya, Rabu (15/7/2020)
Damin berharap dengan bantuan review FS dari BPP SPAM, PDAM Kota Kendari bisa melakukan kerjasama dengan baik untuk meningkatkan layanan air bersih bagi warga Kota Kendari.
Review secara virtual ini diikuti tim BPP SPAM Kementerian PUPR, Pemerintah Kota Kendari, PTSP Kota Kendari, Dinas PUPR Kota Kendari dan sejumlah instansi terkait.
Sebelumnya, PDAM Kota Kendari telah melakukan market sounding di ikuti sejumlah investor di Indonesia. Berdasarkan hasil penjajakan minat pasar yang dilakukan telah ada beberapa investor yang berminat melakukan kerja sama di antaranya PT Adhi Karya Tbk., PT Waskita Karya Tbk., serta PT Arya Tirta Batam.