Tingkatkan Kualitas Pelaku Perfilman di Wakatobi, Dinas Pariwisata Sultra Gelar Workshop

Berita, Wakatobi1089 Dilihat

KENDARI AKTUAL.COM, WAKATOBI – Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara menggelar workshop peningkatan sumber daya manusia sub sektor film bidang pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Wakatobi.

Workshop yang dibuka Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi Nadar, S.Ip, M.Si ini berlangsung di salah satu resort di Kabupaten Wakatobi, Sabtu (3/12/2022).

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi Nadar, memberikan apresiasi pada Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara karena telah melakukan kegiatan di Kabupaten Wakatobi.

“Terima kasih pada Dinas Pariwisata Sultra yang sudah mempercayakan Kabupaten Wakatobi sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan workshop, semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi pengembangan ekonomi kreatif di Wakatobi,” ungkapnya.

“ Salah satu keahlian dasar yang sekarang dibutuhkan di era teknologi informasi ini adalah kemampuan untuk menyiapkan konten-konten di dunia maya, salah satu yang dianggap paling efektif dalam menyampaikan informasi yakni dalam bentuk film,” lanjutnya.

Ketua Panitia workshop Sri Resqina Ruspian Laidi menjelaskan, workshop ini akan diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 3-5 Desember.

Sebanyak 40 peserta yang merupakan pelaku perfilman dan komunitas film di Kabupaten Wakatobi. Foto: Istimewa

Kegiatan ini diikuti sebanyak 40 peserta yang merupakan pelaku kreatif ekonomi kreatif dari sub sektor film bidang pariwisata dan komunitas film Kabupaten Wakatobi.

“Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk menciptakan sumber daya manusia perfilman daerah yang memiliki kompetensi, berkualitas, kreatif dan mampu bersaing dalam menghasilkan karya film,” kata Sri Resqina.

Selain ide dan kreatifitas, lanjutnya paling tidak peserta workshop ini dapat menyerap ilmu sebanyak mungkin agar bisa diterapkan dan berbagi kepada komunitas film yang ada di Kabupaten Wakatobi.

“Harapan kami para pelaku ekonomi kreatif sub sektor film, dapat melahirkan sineas baru dan berbakat, sehingga film yang dihasilkan penggiat film di Kabupaten Wakatobi semakin maju dan berdaya saing,” tutupnya.

Workshop ini menghadirkan sejumlah pemateri yakni praktisi perfilman nasional Lianto Luseno dan praktisi perfilman Sulawesi Tenggara Riza Salman.

Salah seorang pemateri Riza Salman menjelaskan, berkarya tidak harus menggunakan alat alat yang mahal namun juga dapat menggunakan smartphone dan tanpa editing tetapi dengan pause to pause.

“Dengan editing secara langsung ini dapat lebih bisa berfikir untuk narasi berikutnya secara langsung, sehingga itu merupakan awal yang baik untuk tahapan belajar,” katanya.

Selain mendapatkan materi berupa persentase, para peserta juga diajak untuk langsung praktek membuat film dokumenter.

 

Penulis: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *