KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Pejabat (Pj) Wali kota Asmawa Tosepu meminta semua OPD di Kota Kendari untuk bersama-sama melibatkan semua pihak dalam menjaga kebersihan Kota Kendari.
Hal itu disampaikan Pj. Wali Kota Kendari saat memimpin rapat bersama sejumlah OPD terkait dan camat, menghadapi penilaian adipura, Kamis (27/10/2022).
Asmawa Tosepu mengatakan, 13 instrumen penilaian adipura bukan hal yang baru, karena sudah menjadi kebiasaan dan pekerjaan rutin sehingga akan mudah dilakukan.
“Semua OPD harus posisi bersih, terserah tim penilaian mau kemana, semua standarnya sama, kemudian pak camat menggerakkan masyarakat penting, salah satu indikator keberhasilan camat menurut saya adalah menggerakkan masyarakat,” ungkapnya.
Pelibatan lurah dan RW/RT juga dibutuhkan apalagi para RW dan RT mendapatkan insentif dari Pemerintah Kota Kendari. Termasuk ASN di masing-masing OPD untuk menjaga kebersihan kantornya dan menjadi contoh di lingkungan tempat tinggalnya.
Untuk memantau kebersihan ini, wali kota menunjuk Asisten 1 Setda Kota Kendari sebagai ketua Satgas yang akan mengawasi kebersihan.
“Satgas adalah organ yang akan melakukan monitoring bagaimana kinerja camat, bagaimana kinerja ASN di wilayah masing-masing, Kalau ada pak Asisten selalu ketua Satgas yang misalnya ASN kita di Kota Kendari rumahnya banyak sampah menumpuk tolong sampaikan ke kita,” tegas Pj. Wali Kota Kendari.
Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala menegaskan, jika tugas menjaga kebersihan Kota Kendari bukan hanya tanggungjawab Dinas Lingkungan hidup semata, namun menjadi tanggungjawab semua OPD termasuk camat dan lurah.
“Teman-teman camat tolong diperhatikan armada kita sedikit tapi tidak apa-apa lah kita libatkan warga kita dalam membersihkan lingkungan,” ucapnya.
Dia juga meminta agar mengaktifkan kembali program jumat bersih untuk ASN dan Minggu bersih untuk masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari Nismawati menjelaskan, 13 indikator penilaian adipura yang akan dilakukan awal November ini yakni, pasar, Rumah Sakit Kota Kendari, taman kota, hutan kota, jalan arteri dan Protokol, kampung iklim, sekolah.
“Sekolah meliputi SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, nanti Kadis Dikmudora yang menentukan dan berkoordinasi dengan provinsi untuk SMA, yang Perguruan tinggi nanti DLHK yang bantu, yang disiapkan ruang terbuka hijau, bank Sampah dan pemanfaatan lahan seperti hidroponik atau yang lain,” jelas Nismawati.
Indikator selanjutnya ialah pelabuhan dan terminal, pengairan terbuka seperti sungai, pemukiman, perkantoran dan TPA Puuwatu.
Pembersihan Kota Kendari sudah mulai dilakukan dengan pemangkasan pepohonan di sejumlah ruas jalan protokol. Pembersihan melibatkan DLHK, BPBD, Satpol PP dan Dinas Perhubungan. (adv)