KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Peningkatan digitalisasi serta penyediaan sistem pembayaran yang sesuai kebutuhan masyarakat diperkirakan mendorong peningkatan penggunaan transaksi non tunai masyarakat Sultra yang tetap positif pada Triwulan II 2022, walaupun mengalami moderasi sesuai dengan pola historisnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Doni Septadijaya, mengatakan, transaksi menggunakan RTGS dan SKNBI pada triwulan II 2022 mencapai Rp5,98 triliun, mengalami penurunan sebesar -5,64% (yoy).
Selain itu, lanjut Doni, transaksi e-commerce pada pertengahan periode yang sama mencapai Rp219,47 Miliar, menurun sebesar 18,55%(yoy).
Adapun, perkembangan transaksi non tunai alami peningkatan, terlihat dari pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang mencapai 50,10 persen dari target 84. 000 pengguna pada Mei 2022.
Dia mengatakan, dilihat dari sisi merchant, pada Maret 2022 tercatat sebanyak 83, 222 merchant di Sultra telah menggunakan QRIS.
Dirinya memaparkan, pengguna QRIS didominasi oleh usaha kecil 51,92 persen, mikro, 33,35 persen, dan usaha menengah 23,76 persen. Sedangkan usaha besar 1,50 persen, dan lainnya 0, 11 persen.
“Menariknya volume transaksi terbesar dicatatkan oleh usaha besar yakni 48,35 persen lalu usaha usaha mikro 22,35 persen, usaha lainnya 11,91 persen,” jelasnya, Senin (15/8/2022).
Adapun lanjutnya, pengguna QRIS didominasi atau terkonsentrasi pada Kendari dan Baubau. Melihat tersebut, BI Sultra terus mendorong perluasan pembayaran non tunai baik dari sisi pengguna maupun penyelenggara melalui program Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP), pasar S.I.A.P QRIS dan user experience pada beberapa event besar di Sultra.
Reporter : Nurul
Editor : Rasman