KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menilai pelatih Program Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP).Sepak Takraw yang ditunjuk oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat tidak memenuhi syarat.
Wakil Ketua Pengprov PSTI Sultra Firman Kasim mengatakan, jika mengacu pada petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) seorang kepala pelatih harus memiliki sertifikat nasional. Sedangkan untuk asisten pelatih minimal memiliki sertifikat pelatih daerah.
Tetapi kenyataan yang terjadi saat ini ungkapnya, Dispora Sultra menunjuk pelatih kepala sepak takraw PPLP Sultra orang yang tidak memiliki sertifikat pelatih nasional. Lucunya lagi asisten pelatih sepak takraw PPLP Sultra memiliki sertifikat nasional.
“Dispora menang sudah meminta ke kami Pengprov PSTI Sultra dengan menyodorkan tiga nama yakni Alaudin, La Disi dan Rosnia untuk dibuatkan rekomendasi buat calon pelatih PPLP. Hal itu pun sudah kami berikan dengan mencantumkan beberapa nama yang memang sudah memenuhi syarat dengan memiliki sertifikat pelatih nasional dan daerah,”jelasnya, di kediamannya, Rabu (15/7/2020).
Sebelum mengeluarkan rekomendasi tersebut terangnya, pihaknya memanggil tiga calon pelatih PPLP yang diusulkan Dispora Sultra untuk diberikan rekomendasi. Tujuan pemanggilan calon pelatih PPLP sepak takraw ini untuk mengecek kelengkapan persyaratan untuk menjadi pelatih yakni sertifikat apa yang mereka miliki.
Tetapi saat itu lanjutnya, dari tiga nama yang diajukan dispora Sultra tersebut hanya Rosnia yang hadir. Sedangkan Alaudin dan La Disi tidak hadir dengan alasan ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
“Saat itu kami berkesimpulan untuk merekomendasikan tiga nama yang diusul oleh Dispora walaupun tidak hadir dalam rapat ditambah tiga nama lain untuk jadi bahan pertimbangan dalam proses penunjukkan pelatih PPLP,”ungkapnya.
Kemudian yang menjadi persoalan saat ini terangnya, SK Dispora Sultra nomor 23 tahun 2020 menetapkan pelatih yang tidak memiliki sertifikat pelatih sepak takraw. Selain itu juga pelatih yang ditetapkan tersebut masih berstatus pelatih di sekolah keberbakatan olahraga (SKO).
“Seharusnya dalam proses penunjukkan pelatih ini harus melihat kualitas pelatih. Sebab PPLP ini merupakan program yang merupakan cikal bakal atlet handal. Kami dari PSTI Sultra tentunya tidak menginginkan apa yang dialami oleh Atletik dan Taekwondo terjadi juga di Sepak Takraw “tuturnya.
Saat itu tambahnya, atletik dan Taekwondo dihapus dari PPLP oleh Kemenpora lantaran dinilai tidak berprestasi. Tentunya pihaknya tidak menginginkan lantaran tidak berprestasi sepak takraw juga terdegradasi dari PPLP.
Menyikapi hal ini Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispora Sultra Ashar mengungkapkan, kalau memang ada komplain dari PSTI Sultra terkait penetapan pelatih PPLP sepak takraw maka pihaknya akan menjawabnya.
“Hingga saat ini belum ada surat dari PSTI Sultra terkait persoalan pelatih PPLP sepak takraw Sultra. Jadi kalau tidak resmi protesnya kami tidak akan sikapi,”ujarnya.