KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Program rehabilitasi mangrove tingkat nasional pada 10 provinsi di Indonesia dimulai di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, oleh Dirjen Perhutanan Sosial mewakili Menteri Kehutanan, Rabu (9/2/2022).
Mewakili Menteri Kehutanan, Dirjen Perhutanan Sosial Bambang Suprianto menegaskan, penanaman mangrove yang dilakukan ini merupakan bentuk komitmen nasional dan internasional untuk perubahan iklim.
Kata dia mangrove memiliki sejumlah manfaat, seperti manfaat ekonomi, ekologi dan iklim.
“Yang paling penting mangrove bisa meningkatkan ketahanan iklim,” katanya.
Menurutnya momen Hari Pers Nasional juga merupakan salah satu upaya memasyarakatkan kebiasaan menanam melalui program percepatan rehabilitasi mangrove di 9 provinsi termasuk Sulawesi Tenggara.
Dia juga meminta dukungan serta ucapan terimakasih pada semua pihak dalam menyukseskan program rehabilitasi mangrove.
Pencanangan rehabilitasi mangrove ini diikuti sejumlah Duta Besar negara sahabat Indonesia, 10 gubernur dan Wali Kota Kendari sebagai tuan rumah serta ratusan mahasiswa dan siswa pencinta alam.
Sebelumnya, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDASHL) Sampara Mohammad Aziz menjelaskan, mereka menyediakan sebanyak 20 ribu bibit mangrove untuk rehabilitasi mangrove di Teluk Kendari.
” Kami juga akan melibatkan masyarakat sekitar untuk menanam dilahan yang sudah tersedia,” katanya.
Mangrove yang akan ditanam di kawasan ini terdiri dari empat salah satunya jenis Sonneratia atau Pedada/Bogem. Jenis ini bisa diolah menjadi bahan makanan dan minuman.
Penulis : Wahyu