KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Program Kendari terang oleh pemerintah kota dan DPRD Kendari yang dicanangkan dari 2019 selanjutnya dilaksanakan sejak 2020 hingga sekarang, merupakan aspirasi masyarakat yang resah dengan maraknya kejahatan pada malam hari terutama begal.
“Atas dasar tersebut, coba kita wujudkan dalam bentuk program. Kita sendiri sadar, minimnya penerangan bisa mengundang kejahatan. Tidak hanya begal, tetapi juga peredaran narkoba. Program Kendari terang ini bukan hanya di jalan – jalan utama tetapi juga di area perumahan,” ungkap Ketua DPRD Kendari Subhan ST, Senin (31/1/2022).
Pada 2021 kemarin lanjutnya, lampu yang sudah terpasang ialah 5000 hingga 6000 titik. Kemudian di 2022 ini mendapat porsi anggaran yang sangat besar. Masyarakat sendiri mendukung adanya program ini karena membantu aktivitas di malam hari.
“Disamping itu, kita harus sadari bahwa Kendari sebagai ibu kota provinsi dan identik dengan kota metro, penerangan yang memadai sangatlah dibutuhkan,” jelas dia.
Dirinya memaparkan, adapun anggaran yang digelontorkan tahun 2022 ini sekitar Rp23 miliar. Untuk itu, Subhan mengajak kepada masyarakat agar ikut memelihara lampu penerangan tersebut. Sehubungan dengan tangan – tangan usil dan orang yang tidak bertanggung jawab, pihaknya mengantisipasi dengan tinggi tiang yang sulit dijangkau.
“Program ini kami sudah kita ajukan ke pemerintah pusat, pasalnya jika hanya andalkan APBD dirasa tidak cukup.
Dari pemerintah pusat kita dijanjikan lampu sekitar 5000,” tuturnya.
Subhan menambahkan, Program Kendari terang akan diupayakan dilaksanakan secara merata di seluruh kecamatan dan kelurahan Kota Kendari. Tidak sampai disitu, untuk lampu di jalan utama yang sudah tidak aktif atau redup pun pihaknya melakukan pengajuan agar diganti.
Reporter : Nurul
Editor : Rasman
